Wakapolda Jatim Minta Kejar Target Vaksinasi Lansia di Kota Malang

Wakapolda Jawa Timur Brigjen Pol Slamet Hadi Supraptoyo meninjau vaksinasi di Polkesma Malang. (ist) - Wakapolda Jatim Minta Kejar Target Vaksinasi Lansia di Kota Malang
Wakapolda Jawa Timur Brigjen Pol Slamet Hadi Supraptoyo meninjau vaksinasi di Polkesma Malang. (ist)

Malang, SERU.co.id – Vaksinasi lansia masih menjadi sorotan oleh Wakapolda Jawa Timur, Brigjen Pol Slamet Hadi Supraptoyo. Lantaran data capaian vaksinasi lansia dan booster di Kota Malang masih belum memenuhi target.

Wakapolda Jawa Timur, meminta Forkopimda Kota Malang melakukan percepatan vaksinasi booster di Kota Malang yang masih mencapai 27 persen. Sebab menjelang gelombang mudik Idul Fitri 2022 menjadi atensi capaian herd immunity.

Bacaan Lainnya

“Yang perlu kita tekankan adalah Forkopimda Kota Malang harus bisa melakukan percepatan vaksinasi,” seru Brigjen Pol Slamet Hadi Supraptoyo saat kunjungannya ke Polkesma Malang.

Ia menyebutkan, vaksinasi lansia dosis kedua di Kota Malang masih mencapai 69 persen. Sedangkan vaksinasi booster masih berada di angka 27 persen. Hal tersebut menjadi pekerjaan rumah (PR) capaian masih 69 persen perlu untuk dinaikkan.

“Walaupun Walikota menyampaikan empat ribu vaksinasi datanya tidak masuk,” imbuhnya.

Tidak hanya itu, santri pondok pesantren dimungkinkan juga akan mudik saat Idul Fitri tiba. Lalu, masyarakat luar kota yang berdomisili di Kota Malang juga berpotensi melakukan mudik. Sehingga kekebalan masyarakat harus dikuatkan melalui percepatan vaksinasi booster untuk menghadapi mudik lebaran mendatang.

“Harapannya masyarakat bisa terlindungi dan meningkatkan kekebalan untuk memutus rantai covid-19,” jelasnya.

Brigjen Pol Slamet Hadi juga menegaskan, pandemi covid-19 belum sepenuhnya usai. Dari situlah, dirinya mengimbau masyarakat tak melakukan euforia berlebihan dengan mengabaikan protokol kesehatan (prokes).

“Kita lihat di TV sudah banyak yang tidak menggunakan masker, banyak kegiatan kegiatan kerumunan. Maka saya tekankan terpenting adalah prokes,” paparnya. (jaz/rhd)


Baca juga:

disclaimer

Pos terkait