Ketahui Kebohongan Terbesar Pelamar Kerja Saat Wawancara

Founder Exora Learning, Budi Santoso. (ist) - Ketahui Kebohongan Terbesar Pelamar Kerja Saat Wawancara
Founder Exora Learning, Budi Santoso. (ist)

Batu, SERU.co.id – Hampir setiap hari selalu ada informasi rekrutmen kerja. Setelah membuka lowongan, biasanya dilanjutkan dengan sesi wawancara. Pada saat menginterview pelamar, seringkali penginterview tidak bisa membedakan apakah mereka berkata jujur atau mengarang cerita alias berbohong.

Praktisi bisnis, Budi Santoso mengatakan, berdasarkan riset, ternyata kecenderungan kandidat berbohong saat interview atau membuat CV sangat besar. Inilah yang harus disadari oleh para recruiter executive, atau pemilik bisnis saat merekrut calon karyawan. Kebohongan mereka, adalah pada salary history, competitive offers, experience (pengalaman) dan technical skills.

Bacaan Lainnya

“Ada sekitar 31 persen kandidat yang berbohong soal histori gajinya. Kecenderungannya, mereka akan mengatakan lebih dibanding kenyataannya,” serunya.

Founder Exora Learning ini juga mengatakan, 35 persen kandidat juga berbohong bahwa mereka sedang dalam proses seleksi atau mendapatkan penawaran dari perusahaan lain. Motifnya adalah menaikkan nilai tawarnya didepan perusahaan yang menginterviewnya. Survey juga menunjukkan, 48% kandidat berbohong soal pengalaman kerja.

“Pengalaman kerja ini tidak hanya soal berapa lama dia bekerja, tapi juga apa yang telah dilakukan dan dikontribusikan di perusahaan sebelumnya. 48% memberikan keterangan yang berlebihan dari apa yang sebenarnya dilakukan,” ungkapnya.

Human resource profesional ini juga membeberkan, berdasarkan riset, 50 persen kandidat berbohong soal technical skills. Para pelamar mengklaim, telah menguasai technical yang dibutuhkan atau ditanyakan interviewer. Meskipun sebenarnya hanya mengetahui kulit-kulitnya saja.

“Sebenarnya ada beberapa hal lagi yang sering menjadi objek kebohongan para kandidat pelamar kerja, namun 4 kebohongan terbesar ini paling sering dilakukan dan patut kita waspadai saat kita memilih tim,” cetusnya. (dik/mzm)


Baca juga:

disclaimer

Pos terkait