Batu, SERU.co.id – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen. Pol. Dr. Boy Rafli Amar, MH, melakukan kunjungan di Kota Batu. Kunjungan tersebut terkait pemberian penghargaan kepada dirinya, dari Badan Musyawarah Antar Gereja Lembaga Kerohanian Kristen Indonesia (BAMAG LKKI), di gedung bukit zaitun YPPII Batu, Jumat (25/3/2022) siang. Ditanya seputar menghangatnya isu terorisme dan radikal isme, Jenderal bintang tiga itupun buka suara.
Kepala BNPT Komjen. Pol. Dr. Boy Rafli Amar, MH, mengatakan, situasi yang berkembang, banyak pengaruh-pengaruh budaya asing dan sistem nilai asing, yang masuk. Dan pengaruh tersebut, belum tentu sesuai dengan jati diri Bangsa. Oleh karena itu pihaknya mengajak semua elemen terutama generasi muda untuk merawat Indonesia.
“Apapun yang terjadi, Indonesia adalah indonesia, yang memiliki jatidiri, empat konsensus nasional, empat pilar kebangsaan dan Pancasila serta UUD 1945,” serunya.
Jenderal polisi bintang tiga itu juga mengatakan, kondisi berkembangnya intoleransi dan radikal serta terorisme saat ini, adalah sebuah kondisi yang membutuhkan kewaspadaan semua. Pasalnya, sikap itu tidak sesuai dengan jati diri Bangsa. Oleh karenanya, warga negara dituntut untuk merawat nilai-nilai luhur Bangsa.
“Sikap intoleran dan radikal apalagi mengarah terorisme, itu tidak menjadi sebuah perilaku Bangsa. Semangat yang berdasarkan nilai-nilai luhur bangsa,” tuturnya.
Mantan Kapolda Papua itu juga menyebutkan, ideologi bangsa bisa menjadi acuan bersama, apabila semua warga menyadari keberagaman dan kebhinekaan. Boy menyerukan, dengan adanya perbedaan, tetapi semangat persatuan dan kesatuan tetap terjaga, mangga intoleransi dan radikalisme tidak akan bisa berkembang.
“Jangan sampai kita lupa dengan sejarah kita. Generasi saat ini adalah generasi global, dan banyak pengaruh dari nilai-nilai trans nasional. Kita sebagai Bangsa, tidak boleh melupakan sejarah perjuangan bangsa ini,” ungkapnya.
Boy berpesan, seluruh anak Bangsa dan anak negeri perlu waspada. Jangan sampai ada sistem nilai yang sengaja dimasukkan, padahal itu bukan merupakan jati diri Bangsa. Generasi muda harus berani menolak terhadap segala bentuk yang tidak sejalan dengan nilai-nilai seluruh Bangsa.
“Kita antisipasi supaya tidak menjadi sesuatu yang mempengaruhi alam kesadaran masyarakat kita,” pungkasnya. (ws3/mzm)
Baca juga:
- Ribuan Jemaah Haji Indonesia Bergerak ke Arafah, Siap Wukuf Besok!
- Perairan Masalembu Terindikasi Jadi Jalur Operasi Penyelundupan oleh Sindikat Narkoba Internasional
- Diduga Peras Kades, Oknum LSM dan PNS Terjaring OTT Polisi
- Puasa Arafah: Sehari Menggugurkan Dosa Dua Tahun
- Pertamina Salurkan 1,5 Juta Tabung LPG di Jawa Timur Jelang Iduladha