Malang, SERU.co.id – Kepala Staf Kepresidenan RI Jenderal TNI (Purn) Dr H Moeldoko, SIP melakukan kunjungan kerja (kunker) di Malang Raya di sejumlah tempat. Salah satunya, Kampung Wonosari (WNS) Go Green di RW 19 Kelurahan Purwantoro, Kota Malang, Rabu (23/3/2022).
Dalam kesempatan itu, usai keliling menikmati suasana kampung WNS Go Green, Jenderal Moeldoko mengapresiasi atas konsep yang didalamnya telah terinternalisasi nilai-nilai Pancasila. Menurutnya, Kampung Wonosari tidak sekedar membangun fisiknya saja, tapi juga membangun karakter sebagaimana nilai-nilai Pancasila.
“Ini sangat dasyat sekali. Kalau semua wilayah di Indonesia seperti ini, maka sebenarnya tidak ada lagi yang namamya kampung tertinggal, kampung kumuh atau masyarakat miskin,” seru Moeldoko, sapaan mantan Panglima TNI ke-18 masa Presiden RI SBY dan Jokowi, Rabu (23/3/2022).
Menurutnya, jika pengelolaan kampung Wonosari dapat direplikasikan kepada seluruh kampung yang ada, baik cara mengelolanya ataupun outcomenya. Maka bisa dikatakan Indonesia akan menjadi negara yang sangat stabil.
“Sebab tidak ada lagi persoalan-persoalan yang ada kaitannya dengan sosial, keamanan dan sebagainya. Tidak ada lagi bicara intoleransi, tidak ada lagi bicara SARA, karena kampung ini dibangun atas dasar gotong royong,” tuturnya.
Atas terbentuknya konsep yang terbangun dan berkembang di Kampung Wonosari. Moeldoko mengatakan, hal ini bukan hanya sebuah konsep, karena pelaksanaannya sudah terinternalisasi dalam kehidupan sehari-hari masyarakat.
“Kalau orang lain baru berbicara mengarusutamakan Pancasila, namun di Kampung Wonosari Go Green ini sudah dalam bentuk Pancasila yang terinternalisasi,” tandasnya.
Merespon semangat warga kampung Wonosari Go Green, Jenderal Moeldoko mengapresiasi dengan memberikan bantuan senilai Rp15 juta. Disebutkannya, bantuan spontanitas karena hanya ingin meringankan agar apa yang diinginkan bisa segera terwujud. Seperti Taman Garuda, Saung Garuda, dan lainnya.
“Pak Bambang punya konsep yang bagus. Bagaimana mewujudkan Taman Garuda, dimana di dalamnya akan ada tempat Saung Garuda, Saung Literasi Pancasila, Warung Kejujuran, termasuk pengembangan urban farming,” bebernya.
Sementara itu, Pembina Lingkungan Tingkat Nasional, Ir Bambang Irianto berharap, apa yang sudah dikerjakan di kampung Wonosari Go Green ini bisa membantu pemerintah. Artinya, ketika Wonosari Go Green dapat direplikasi, maka akan mempercepat pembangunan bangsa, dimulai dari kampung-kampung.
“Itu harapan saya. Karena KSP tentu punya koordinasi dengan berbagai kementerian,” aku peraih penghargaan Kalpataru ini.
Disebutkannya, pada awalnya masyarakat ogah-ogahan diajak menuju konsep kampung berkualitas dan bagus. Pada saat membangun kampung Wonosari itu modal dasarnya adalah gotongroyong.
Berkat ketekunan dan kebersamaan, akhirnya perubahan itu dapat terwujud. Karena itu ia tidak pernah berbicara tentang Pancasila, tapi praktek-praktek membangun kampung selalu ia terapkan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.
“Dengan langkah nyata dan berdaya guna bermanfaat bagi bersama. Sebenarnya sudah terinternalisasi kehidupannya dengan nilai-nilai Pancasila,” ucap Bambang Ir.
Contohnya di Taman Garuda itu akan dibangun urban farming ketahanan pangan yang langsung bisa dimanfaatkan oleh warga. Tapi melalui proses urban farming itulah nilai-nilai Pancasila dimasukkan. Sehingga orang belajar Pancasila bisa melalui ketahanan pangan.
“Bukan sekedar jargon-jargon atau kalimat kata-kata saja, tapi wujud nyata. Gotong royong disitu ada, jadi ibaratnya menuju sila ke 5 itu sedikit-sedikit sudah mulai kelihatan. Itu strategi saya menginternalisasikan Pancasila dalam kehidupan masyarakat,” pungkasnya. (rhd)
Baca juga:
- Pengamat Sebut Jokowi Masuk Bursa Ketum PPP sebagai Wujud Partai Kehilangan Arah
- Timwas DPR Optimistis Haji 2025 Lebih Baik, Saudi dan Indonesia Sama-Sama Berbenah
- 11 Korban Masih Hilang di Longsor Tambang Gunung Kuda Cirebon, Polisi Periksa Enam Saksi
- Terapkan Skema Murur, Jemaah Tidak Turun dari Bus Saat di Muzdalifah
- Kodim 0833 Gelar Karate Championship Piala Dandim 0833