Warga Songgoriti Gelar Ritual Tusuk Bumi

Warga Dusun Songgoriti, gelar ritual budaya Tusuk Bumi. (ist) - Warga Songgoriti Gelar Ritual Tusuk Bumi - Peringatan Hari Air Sedunia
Warga Dusun Songgoriti, gelar ritual budaya Tusuk Bumi. (ist)
Peringatan Hari Air Sedunia

Batu, SERU.co.id – Hari Air Sedunia diperingati setiap tanggal 22 Maret. Peringatan tahun ini di Kota Batu, dilaksanakan di sumber air yang berada di sebelah makam bedah krawang Mbah Pathok, Dusun Songgoriti, Kelurahan Songgokerto, Kecamatan Batu Kota Batu. Acara ini dihadiri ketua tim penggerak PKK, Wibi Punjul Santoso, Sekretaris Kelurahan Songgokerto, tokoh masyarakat Dusun Songgoriti, pemangku adat Dusun Songgoriti dan pemuda setempat.

Rangkaian peringatan Hari Air Sedunia di sumber air Songgoriti itu, diawali dengan ritual budaya ‘Tusuk bumi’, tabur garam, dan nyuci dandhang. Ketua musyawarah lingkungan Dusun Songgoriti, Mishar mengatakan, peringatan Hari Air Sedunia, perlu diangkat melalui budaya. Yaitu dengan memanjatkan doa untuk keselamatan warga masyarakat para pemakai air.

Bacaan Lainnya

“Manusia tidak bisa hidup tanpa air, begitu pula hewan dan tumbuh-tumbuhan. Sehingga sumber air itu perlu kita pelihara dan kita hormati,” serunya.

Tradisi tumpengan dan doa keselamatan di dekat Candi Supo Songgoriti. (ws3)

Mishar menjelaskan, peringatan Hari Air Sedunia, sudah di awali sedari tahun 1993. Di lingkungan Dusun Songgoriti, peringatan ini diadakan setiap tahun, pasalnya manusia selalu butuh akses air yang bersih dan cukup. Namun, akibat pertumbuhan pembangunan dan perkembangan pertanian dan industri, alam juga menjadi ekstrem, serta terjadi dampak perubahan iklim semakin buruk.

“Gerakan kepedulian terhadap air saat ini semakin berkembang. Mulai hari ini, kita lestarikan Hari Air Sedunia dan kita budayakan untuk menghemat air bersih,”

Mishar menambahkan, masyarakat Dusun Songgoriti khususnya petani, memiliki tradisi tahunan mencuci berbagai perlengkapan tani dan membersihkan kali . Kegiatan ini menjadi tradisi disaat akan memasuki bulan puasa. Tradisi budaya ini dirasa perlu dilestarikan untuk menggugah semangat kebersamaan dan peduli lingkungan.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batu, Parman Sp mengatakan, salah satu urusan Dinas Lingkungan hidup adalah menjaga indeks kualitas lingkungan hidup agar tetap terjaga. Di dalamnya, terdapat komponen indeks kualitas air, kualitas udara dan tutupan lahan. Dengan demikian, kegiatan peringatan air seperti yang dilakukan warga Dusun Songgoriti, sudah membantu tugas-tugas yang diemban oleh DLH.

“Kegiatan peringatan Hari Air Sedunia seperti ini, mengandung sejarah dan kearifan lokal. Ini perlu didukung mulai dari tingkat bawah sampai dinas-dinas pemangku yang berkaitan,” ungkapnya

Sekretaris DLH, Parman juga berharap, kedepannya peringatan serupa bisa dikerjasamakan agar lebih semarak. Dirinya juga mengapresiasi slogan dari kelurahan Songgokerto, yaitu ‘Songgokerto Peduli’. Slogan tersebut, dinilai merupakan slogan yang mulia. Sebab menunjukkan kepedulian terhadap masyarakat dan juga terhadap lingkungan hidup. (ws3/mzm)


Baca juga:

Pos terkait