Malang, SERU.co.id – Menyadari besarnya potensi ekonomi kreatif melalui IKM dan UMKM di Malang Raya, serta perannya sebagai legislatif dalam mengakomodir kebutuhan masyarakat kecil. Anggota Komisi VII DPR RI, Ali Ahmad, SH, menggandeng Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyelenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Wirausaha Baru Industri Kecil dan Menengah (IKM) di Kota Malang, selama 4 (empat) hari, Senin-Kamis (21-24/3/2022).
Anggota Komisi VII DPR RI, Ali Ahmad, SH mengatakan, saat ini pemerintah sedang konsentrasi penuh kepada peningkatan IKM yang berkualitas. Pasalnya, upaya ini dinilai mampu membangkitkan pertumbuhan ekonomi selama dan pasca pandemi covid-19. Pihaknya tidak bisa sendiri, namun harus ada sinergitas pemerintahan, dalam hal ini Kemenperin.
“Munculnya wirausaha baru sekaligus mendorong Industri Kecil dan Menengah (IKM) untuk naik kelas. Kemenperin membuka program sinergitas dengan mitra Komisi VII sebanyak-banyaknya. Setelah dibuka, difasilitasi, maka pemerintah daerah harus proaktif untuk menindak lanjutinya,” seru Gus Ali, sapaan akrabnya, usai membuka Bimtek Wirausaha Baru IKM di Kota Malang, Senin (21/3/2022).

Disebutkannya, Kemenperin tidak bisa terus menerus turun ke bawah atau daerah. Maka tugas selanjutnya dilaksanakan oleh Disperindag yang berada di daerah, dalam hal ini Disperindag Kota Malang. Ketika UMKM di daerah kuat, maka produksi atau ekonominya akan menjadi kuat, sekaligus menumbuhkan perekonomian secara nasional bagian dari PEN.
“Kalau sudah naik kelas dan market place nya sudah masuk di digital, itu sangat luar biasa,” optimisnya.
Menurutnya, IKM tidak bisa dilepas begitu saja, harus ada pendampingan secara kontinu agar tidak jalan di tempat, namun terus bergerak dan berkembang. Selain terus dimotivasi, pelaku IKM terus didampingi dan diberikan solusi atas permasalahan yang dihadapi.
“Kadang ada kasus, IKM ini sudah bisa bikin batik, tapi kesulitan untuk pemasarannya. Karena itu pemerintah daerah harus ada etalase untuk membranding, menampakkan hasil-hasil dari IKM yang ada di Malang Raya,” cetus pria asli Karangploso, Kabupaten Malang.
Terkait perizinan dan pendanaan, dirinya telah berkomunikasi dengan Disperindag Kota Malang, agar urusan perizinan dan lain-lain dipermudah. Sementara terkait permodalan, akan difasilitasi oleh BRI melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR). Dengan syarat dan ketentuan berlaku, seperti memiliki ijin, order dan produksi bagus, pasarnya menjanjikan dan lainnya.
“Jika teman-teman IKM sudah mempunyai ijin, sudah dilatih, ada alatnya, ada orderannya, tapi tidak punya uang, maka akan dipinjami oleh BRI melalui KUR. Kalau IKM itu dari 50-500 juta tidak ada jaminan. Yang penting ordernya bagus, produksinya bagus, dan pasarnya nanti saya berharap bisa menembus pasar digital,” tandas anggota DPR RI dari fraksi PKB dapil Malang Raya ini.

Sementara itu, Direktur IKMA mesin, elektronika dan alat angkut Kemenperin, Ir. Dini Hanggandari, M.Si, mengatakan, kegiatan Bimtek Wirausaha Baru IKM ini merupakan langkah awal memunculkan wirausaha baru dengan menambahkan skill SDM. Diharapkan, mereka bisa mengurus pembuatan Nomor Induk Berusaha (NIB) sebagai legalitas dari IKM tersebut.
“Berikutnya tentu kita masih ada program-program selanjutnya, seperti e-Smart IKM. Tapi semua tergantung peserta dari Bimtek ini, apakah mau berhenti sampai disini saja, atau mau terus. Teruslah berkreasi dan berinovasi menerapkan ilmu-ilmu yang mereka dapatkan dari Bimtek ini,” bebernya.
Disebutkannya, IKM Kemenperin mempunyai program restrukturisasi. Contohnya, IKM membeli mesin atau peralatan, bisa dibantu untuk ganti biaya.
“Kalau peralatan yang dibeli merupakan produk dalam negeri, kita bisa ganti biayanya sebesar 40 persen dari harga. Tapi kalau dia beli mesin peralatan impor, itu kita bisa ganti hanya 25 persen,” timpalnya.
Bimtek selama empat hari ini diikuti oleh 240 orang peserta, terbagi dalam 12 kelompok Bimtek wirausaha usaha baru IKM. Di antaranya bimtek pengolahan kopi, pastry, keripik buah, makanan frozen, batik, kerajinan bambu, konveksi fashion, keramik, perbengkelan roda dua, servis elektronika AC, servis HP dan perbengkelan las. (rhd)
Baca juga:
- Pemkot Malang Tak Kuasa Hadapi Alih Fungsi Lahan Pertanian Terdesak Perumahan
- Polres Batu Aksi Pasang Stiker Call Center 110 Di Lokasi Strategis Demi Pelayanan Cepat
- Polisi Dalami Motif Pengeroyokan Pelajar SMKN 4 Malang Diduga Kesalahpahaman
- Seorang Lansia di Tumpang Tewas Terbakar di Dalam Rumahnya
- Gaji ke-13 untuk ASN dan Pensiunan Cair Mulai 2 Juni 2025