Batu, SERU.co.id – Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Batu, mendatangi kantor DPRD Kota Batu. Tujuannya adalah untuk melaporkan kegiatan BNN Batu yang akan maupun sedang berjalan. Kunjungan kerja ini diterima oleh Komisi C DPRD Batu.
Kepala BNN Batu, Dr Hj Agus Surya Dewi MPd dalam kesempatan tersebut, memaparkan program Pencegahan dan Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN). Dikatakannya, kondisi anggaran dan minimnya SDM di BNN Batu, mempengarungi program yang ada di tempatnya.
“Jumlah total di BNN Kota Batu ada 37 pegawai, BKO dari Polri 4, dan 16 organik. Lainnya tenaga non ASN. Jumlah yang minim inilah alasan kami menggandeng intansi pemerintah dan swasta,” seru Dewi, sapaan akrabnya.
Kepala BNN Batu menjelaskan, pihaknya ingin bersinergi dan berkolaborasi perihal kegiatan P4GN dengan kegiatan anggota dewan. Salah satunya, mengikuti kegiatan reses dari anggota DPRD Kota Batu sesuai dengan dapilnya masing-masing. Ia berharap, BNN diikutsertakan dalam kegiatan tersebut untuk sosialisasi.
“Ketika dewan melaksanakan reses, tolong kami dibawa. Supaya bisa ikut sosialisasi bahaya narkoba, dan masyarakat tidak takut direhabilitasi,” ungkapnya.

Menanggapi kunjungan kerja BNN Kota Batu, Ketua Komisi C DPRD Kota Batu Khamim Tohari mengaku, terkejut dengan jumlah anggaran BNN yang dinilainya sangat sedikit. Dengan anggaran hanya Rp2 miliar lebih sedikit, dirinya meyakini, BNN akan kurang maksimal. Dalam upayanya melakukan sosialisasi anti narkoba, padahal peran BNN dinilai penting.
“Peran BNN itu sangat penting di masyarakat. Saya kaget anggarannya segitu. Saya yakin BNN akan kurang maksimal,” cetusnya.
Terkait BNN ikut reses, Khamim juga mengatakan, masih sulit untuk direalisasikan. Pasalnya, dewan juga terbentur aturan pembatasan reses akibat pandemi covid-19. Salah satu aturannya, hanya dibatasi 10 orang saja dalam setiap kegiatan reses dewan.
“Untuk reses kami dibatasi, tidak boleh ngundang banyak orang. Jadi terbentur itu kalau BNN mau ikut reses,” bebernya.
Kepada SERU.co.id, Anggota Dewan dari PDI Perjuangan itu menuturkan, dirinya turut memantau permasalahan narkoba di masyarakat. Menurutnya, peredaran narkoba di Batu masih cukup tinggi. Bukan hanya kaum remaja saja, namun disinyalir, pengguna narkoba sudah terjangkau sampai sekelas kuli bangunan.
“Dulu mungkin narkoba hanya terjangkau orang-orang yang punya uang banyak. Tapi sepertinya sekarang, sekelas kuli bangunan ada yang menyalahgunakan juga,” pungkasnya. (ws3/rhd)
Baca juga:
- Seluruh Jemaah Haji Indonesia Tiba di Makkah, Siap Jalani Wakuf di Arafah
- Satu WNI Meninggal di Gurun Makkah, Dua Lainnya Diselamatkan Usai Coba Masuk Secara Ilegal
- 541 Atlet KONI Kota Batu Lolos Mengikuti Porprov IX Jatim 2025
- KONI Batu Bakar Semangat Tanding Atlet Lewat Character Building
- Pemkot Malang Tak Kuasa Hadapi Alih Fungsi Lahan Pertanian Terdesak Perumahan