Malang, SERU.co.id – Sektor kesehatan adalah salah satu sektor yang saat ini tengah menjadi prioritas Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang. Salah satunya,dengan mengoptimalkan Public Safety Center (PSC). Public Safety Center (PSC) berupa unit kerja sebagai wadah koordinasi untuk memberikan pelayanan gawat darurat secara cepat, tepat dan cermat bagi masyarakat. Diselenggarakan 24 jam sehari secara terus menerus.
Bupati Malang, HM. Sanusi mengatakan, saat ini pihaknya sedang melakukan persiapan sebelum PSC dapat dioperasikan secara penuh. Dia menargetkan,pada bulan Mei 2022 nanti, PSC di Kabupaten Malang sudah dapat beroperasi.
“Minimal bulan lima Mei 2022 nanti. Bulan Maret kita penataan, bulan April ujicoba bulan Mei akan berjalan,” ujar Sanusi pekan lalu.
Menurutnya, meskipun saat ini sudah ada sejumlah sarana yang sudah tersedia, masih ada beberapa hal yang perlu untuk dimatangkan. Terutama terkait kesiapan sumber daya manusia (SDM) yang akan bertugas dalam pelayanan PSC.
“Kalau sarana sudah cukup, aplikasi sudah ada, tinggal nanti yang menangani kita tata dulu,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang Arbani Mukti Wibowo mengatakan bahwa saat ini sudah ada 39 armada PSC yang masing-masing tersebar di 39 Puskesmas. Namun begitu, senada dengan Bupati Sanusi, keberadaan sarana tersebut masih harus didukung dengan kesiapan-kesiapan lain.
“Sudah ada armada kita, untuk pertolongan pertama kegawatdaruratan medis, itu pra hospital care di 39 Puskesmas,” ujarnya.
Selain kesiapan armada beserta SDM-nya, pihaknya juga masih harus mensosialisasikan aplikasi 119 tersebut. Itu menjadi hal yang akan dilakukan percepatan sebelum PSC benar-benar dioperasikan.
Sedangkan kesiapan lain adalah penambahan jaringan atau pengembangan armada pra hospital care dengan melibatkan fasilitas kesehatan (faskes) swasta, klinik swasta dan rumah sakit (RS) swasta yang ada di Kabupaten Malang.
“Termasuk edukasi dan sosialisasi ke warga serta kecamatan. Itu penting yang akan dikembangkan. Akan diwujudkan tahun ini. Termasuk kepada Satpol PP terutama di unit damkarnya. Sebab itu (Damkar) termasuk sub sistemnya aplikasi 119. Paling tidak ada 25 persen masyarakat yang tahu,” pungkasnya. (sur/mzm)
Baca juga:
- SPPG Tlogowaru Kota Malang Pekerjakan Masyarakat Lokal Sukseskan Program MBG, Sasar 4.800 Pelajar
- Rumah Dinas Sekda Situbondo dibobol Maling Saat Ditinggal Ibadah Haji
- Selama Libur Panjang Gunung Bromo Dibanjiri 11.735 Wisatawan Lokal dan Mancanegara
- Alfamart Gandeng Puskesmas Ardimulyo Layani Posyandu ILP dan Edukasi Balita hingga Lansia
- Wali Kota Batu Terima Audiensi Jajaran Redaksi Memo X Group di Ruang Kerja