Malang, SERU.co.id – Peresmian Jembatan ‘Tunggulmas’ menandai jembatan yang menghubungkan kelurahan Tunggulwulung dan Kelurahan Tlogomas sudah bisa dilalui. Nama ‘Tunggulmas’ tersebut disematkan Walikota Malang Sutiaji saat peresmian jembatan yang menjadi penghubung warga perbatasan Kota-Kabupaten Malang.
Walikota Malang, Drs H Sutiaji mengungkapkan, kepatuhan masyarakat dalam membayar pajak sangat dibutuhkan untuk suatu pembangunan yang berkelanjutan di Kota Malang. Ia menegaskan, pembangunan seperti jembatan Tunggulmas dan gedung SMPN 28, 29, 30 adalah hasil kepatuhan masyarakat terhadap pajak.
“Ada tiga sekolah, ada satu jembatan dan banyak pembangunan-pembangunan di sektor lain, belanja modal dan belanja barang itu karena kontribusi masyarakat. Bangunan ini adalah uang dari masyarakat untuk masyarakat, pemerintah disini hanya mengkoordinir saja,” seru Sutiaji, disela peresmian Jembatan Tunggulmas, Kamis (24/2/2022).
Disebutkannya, Jembatan Tlogomas ini akan menjadi kekuatan untuk sektor ekonomi agar bisa mengalami pertumbuhan. Karena berseiring dengan reborn di tahun 2022 dan optimisme di tahun 2023, akan terjadi lonjakan pertumbuhan ekonomi di Indonesia, terutama di Kota Malang.
“Saya punya insting tadi jembatan penghubung Tunggulwulung dan Tlogomas. Maka saya beri nama Tunggulmas, singkatan Tunggulwulung – Tlogomas,” jelasnya, terkait nama Jembatan Tunggulmas.
Respon positif banyak dari warga Kota Malang hingga warga Kabupaten Malang. Selain usaha akan semakin ramai, kos-kosan mulai terisi, dan harga jual tanah disekitar ikut naik.
“Saya di DM lewat Instagram, ada yang mengucapkan terima kasih dari orang kabupaten. Tanah disini lakunya mulai ada penambahan Rp 1,5 sampai Rp2 juta,” bebernya.
Pemkot Malang akan terus bekerjasama dengan Pemkab Malang dalam hal infrastruktur. Kolaborasi tersebut bisa saling terwujud dalam hal pelebaran jalan, lantaran rencananya akan diteruskan hingga menuju Karangploso.
Namun demikian, ada beberapa kekurangan yang perlu ditambahkan agar pengendara lebih aman dan nyaman. Sekretaris Daerah bersama Dishub Provinsi akan saling mengkoordinasikan penambahan sarana prasarana tersebut.
“Satu berkaitan dengan pemasangan alat tertib, jadi ini harus ada rambu-rambu hati-hati. Kedua, ini masih belum ada garis putus-putus, tapi kami sudah instruksikan kepada Dishub untuk diberi garis tersebut,” imbuh penyuka makanan pedas ini.
Ia melanjutkan, akan ada penyempurnaan luas jalan di ujung timur, sehingga pada saat belok keluar masuk jembatan tidak ada penumpukan volume kendaraan. Karena jalur Jalan Tlogomas ramai ketika di jam pagi dan sore hari.
“Nanti akan diperluas, jadi tidak macet diujung,” tandasnya.
Sementara, Kepala Dinas Perhubungan Kota Malang, Heru Mulyanto menuturkan, alasan pelarangan truk masuk tersebut untuk mencegah kemacetan, mengingat di ujung sisi sebelah timur jembatan tidak terlalu lebar. Kendati konstruksi jembatan bisa dilalui truk ataupun kendaraan besar lainnya.
“Truk tidak boleh (masuk), kasihan Jalan Saxophone itu. Tidak lebar dan akan padat kendaraan lalu lalang,” ujar Heru Mulyanto.
Heru mengaku, kondisi Jalan Saxophone tersebut masuk dalam kelas III. Sehingga kendaraan yang boleh melintasi hanya roda dua, dan roda empat maksimal adalah elf. (jaz/rhd)
Baca juga:
- Dr Sholikh Al Huda Minta Kejagung Tidak Kendor Usut Kasus Korupsi Pengadaan Chromebook
- Marsma Reza Sastranegara Ngopi Bareng Wartawan Sambil Bahas Sinergi Lanud Abd Saleh dan Media
- DPRD Jatim Dorong Kota Malang Jadi Pilot Project Pelayanan Publik Berbasis Digital
- Gunung Semeru Erupsi, BMKG Pantau Sebaran Abu Vulkanik ke Arah Barat
- Kisah Duka Dosen Asal Madura yang Gugur Menuju Tanah Suci