Malang, SERU.co.id – Kejadian gendam atau hipnotis mengambil kendaraan bermotor dan barang berharga terjadi di kampus Universitas Negeri Malang (UM). Korbannya kehilangan sepeda motor beat, uang Rp400 ribu dan handphone.
Korban hipnotis, Robith Saifunnawar (20), mahasiswa jurusan Pendidikan Fisika. SERU.co.id mencoba menelusuri melalui teman dekatnya, karena kondisinya belum memungkinkan untuk diwawancarai.
“Cerita awalnya saya baru satu kelas dengan dia (Robith/korban) kuliah praktikum. Setelah jajan sebentar, lalu kita pisah, saya pulang. Teman saya ke Masjid UM naik motor sendirian,” seru As’ad Samsul Arifin (20), ditemui di Jalan Gading Pesantren No 38 Malang, Rabu (23/2/2022).
Setelah salat, sekitar pukul 14.00 Robith istirahat di teras Masjid UM untuk membuka zoom meeting kelas daring. Tiba-tiba ada seorang bapak yang menghampiri dan bertanya-tanya. Awalnya tidak direspon, hingga akhirnya menanggapi pelaku seumuran bapak. Pelaku mengaku sebagai keluarga dari pejabat Kementrian Agama Kota Malang.
“Teman saya merespon dan menyahuti omongannya si bapak, kemungkinan mulai dari situ awalnya kegendam,” ujar As’ad.
Selanjutnya, korban disuruh untuk menghantarkan ke Jalan Jombang dengan posisi korban yang membonceng. Sebenarnya sadar, tapi tidak bisa menolak ajakan atau perintah si bapak.
Mulai dari disuruh membeli es, hingga tawaran untuk membeli handphone harga miring. Aksi puncak, ketika si bapak meminta sejumlah uang dan motornya untuk dipinjam, korban tidak menolak.
“Bapaknya dikasih uang tunai Rp400 ribu, handphone sama motornya juga dibawa,” ujarnya.
Pelaku gendam tersebut berhasil membawa motor korban yang raib, jenis Honda Beat merah tahun 2011 plat W 3058 NAF. Beserta smartphone merek Vivo dan sejumlah uang Rp400 ribu.
Pria asli Jepara ini menjelaskan, korban setelah tahu si bapak kok tidak balik-balik. Disitulah mulai sadar, dirinya sedang mendapat musibah terkena gendam.
Mengetahui kejadian tersebut, As’ad dan beberapa teman satu jurusan langsung melaporkan ke pihak berwajib Polresta Malang Kota. Namun, sebelum ke Polresta Makota, melihat rekaman CCTV yang berada di pintu gerbang UM sebelah Jalan Semarang.
“Lapornya setelah maghrib, respon dari polres katanya akan diusahakan. Hanya korban yang di dalam, kami tidak boleh masuk. Saya dan teman-teman hanya menghantarkan di luar semua,” imbuhnya.
Terpisah, Kasi Humas Polresta Malang Kota Ipda Eko Novianto menjelaskan, belum menerima detail dari laporan tersebut. Pihak kepolisian masih akan mendalami kasus tersebut, berdasarkan keterangan dan informasi dari CCTV yang ada di sekitar lokasi kejadian.
“Untuk saat ini, kami masih akan menindaklanjuti informasi tersebut. Dan saat ini petugas masih mengumpulkan keterangan dan informasi yang ada,” ungkap Eko. (jaz/rhd)
Baca juga:
- Seorang Lansia di Tumpang Tewas Terbakar di Dalam Rumahnya
- Gaji ke-13 untuk ASN dan Pensiunan Cair Mulai 2 Juni 2025
- Harga BBM di Shell, BP, Vivo dan Pertamina Kompak Turun Mulai 1 Juni 2025
- Babinsa Kedungkandang Bersama Warga Kerja Bakti Bersihkan Saluran Air
- Kemenkes Imbau Masyarakat Waspadai Lonjakan Covid-19 di Asia