Disdikbud Sebut PTM Luring Bentuk Karakter Siswa

Kepala Disdikbud Kota Malang, Suwarjana mengatakan, karakter anak terbentuk selama PTM Luring. (jaz) - Disdikbud Sebut PTM Luring Bentuk Karakter Siswa
Kepala Disdikbud Kota Malang, Suwarjana mengatakan, karakter anak terbentuk selama PTM Luring. (jaz)

Malang, SERU.co.id – Pembelajaran Tatap Muka (PTM) daring kembali dilakukan oleh Kota Malang pekan ini. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang menyebutkan, sempat beberapa bulan PTM secara luring telah membentuk karakter peserta didik.

Kepala Disdikbud Kota Malang, Suwarjana mengatakan, PTM 50 persen pada bulan November-Desember dan Januari 100 persen, karakter siswa sudah mulai terbentuk. Lantaran sudah lama pembelajaran daring, kemungkinan mengalami kejenuhan. Sehingga ketika tatap muka, karakter siswa langsung terbentuk.

Bacaan Lainnya

“Ibarat membetulkan atau dandani itu pulih lagi. Tapi sekarang sudah didownkan lagi dengan daring lagi,” seru Suwarjana, ditemui selepas kunjungannya bersama Pemkot Malang di Isoter SKB.

Pihaknya berharap, mudah-mudahan PTM daring tidak lama lagi dan bisa tatap muka kembali. Menurut Suwarjana, daring 100 persen kali ini bisa sekaligus menjadi edukasi kepada masyarakat.

Perihal tanggapan wali murid, Suwarjana mengaku, banyak masyarakat menginginkan pembelajaran tatap muka. Dirinya menyebutkan, 80 persen lebih orang tua menginginkan tatap muka.

“Nanti akan kita bikin cara juga, misalkan tatap muka 50 persen ya nanti 50 persen, tapi yang masuk 100 persen,” terangnya.

Disdikbud Kota Malang bakal membuat skema 50 persen masuk jam 07.00 sampai jam 11. Selanjutnya, jam 11.00 sampai 12.00 istirahat disemprot menggunakan disinfektan.

“Jam 12.00 sampai jam 15.00 masuk yang separuhnya lagi,” bebernya.

Hal tersebut sangat beralasan melihat perkembangan anak selama PTM Luring beberapa bulan yang lalu. Dirinya mengatakan, teman-teman guru akan lebih berkorban sedikit, baik korban tenaga, pikiran, dan waktu untuk perkembangan anak.

“Tetapi pikiran karakter anak terjaga, sudah kita rencanakan seperti itu,” jelasnya.

Dikatakannya, ketika memang masyarakat menghendaki tatap muka lagi, orang tua atau wali murid harus benar-benar menerapkan prokes. Selain itu, juga harus menahan, kalau tidak penting untuk keluar rumah atau ke luar kota, tidak usah bepergian.

“Supaya masyarakat tahu pentingnya tatap muka, PTM ini masih satu-satunya jalan untuk pembelajaran yang efektif,” ungkapnya.

Saat ini tercatat, kurang lebih ada 150-an anak yang terkonfirmasi positif covid-19. Kebanyakan mengalami tanpa gejala dan menjalani isolasi mandiri. Karena Disdikbud bekerjasama dengan Dinkes Kota Malang rutin melakukan swab di sekolah-sekolah secara acak.

“Begitu ditemukan kami suruh isoman. Biasanya kebanyakan (terpapar) dari lingkungan, keluarga ada yang kena di tracing dan dites,” bebernya. (jaz/rhd)


Baca juga:

disclaimer

Pos terkait