Batu, SERU.co.id – Revitalisasi Pasar Batu menjadi Pasar Induk Among Tani, telah dimulai dengan dilakukannya groundbreaking, Rabu (9/2/2022) kemarin. Itu menandakan, kontraktor mengerjakan bangunan pasar memiliki waktu 16 bulan atau 480 hari. Dalam pengerjaannya, dipastikan menggunakan ratusan tenaga bangunan.
Lurah Temas, Adi Santoso mengatakan, pihaknya sedang menunggu kepastian realisasi hasil kesepakatan, saat dilakukannya koordinasi analisis dampak lingkungan dan lalulintas (Amdal Lalin), terkait pembangunan Pasar Induk Kota Batu. Kesepakatan itu berisi tentang dilibatkannya warga sekitar pasar, baik dalam proses pembangunan maupun pengelolaan Pasar Induk Kota Batu.
“Hasil koordinasi AMDAL lalin di Desa Oro-oro Ombo beberapa waktu lalu, warga yang hadir disitu dan diundang. Sepakat bahwa untuk melibatkan warga sekitar dalam proses pembangunannya, proses pengelolaan maupun pemeliharaannya. Jadi sudah terbangun pun, juga akan dilibatkan, entah itu pengelolaan sampah, keamanan dan pemeliharaan yang ada di pasar induk ini,” seru Adi.
Adi juga menjelaskan, saat penandatanganan kesepakatan tersebut, ada beberapa dinas terkait yang hadir. Antara lain dari Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (DPUPR), Dinas koperasi Usaha Mikro Perindustrian dan Perdagangan (Diskumindag), termasuk hadir beberapa tokoh masyarakat, Ketua RT dan RW di wilayah Kelurahan Temas. Pertemuan itu pun membuahkan berita acara.
“Di situ ada Dinas PU, Dinas Perindag, ada juga tokoh masyarakat, RT RW yang sudah kita akomodir dan ada berita acaranya,” ucapnya.
Lurah Temas yang juga pelatih taekwondo ini mengatakan, pemberdayaan warga lokal dalam kegiatan pembangunan pasar serta pemeliharaannya, memiliki keuntungan tersendiri. Dengan adanya rasa memiliki yang tinggi terhadap aset di wilayahnya, maka rasa tanggung jawab untuk ikut merawat akan lebih tinggi pula.
“Rasa memilikinya itu tinggi. Ketika dia merasa ini tempat kerja saya, ini lingkungan saya. Ini harus dijaga, harus aman, jangan sampai rusak dan lain sebagainya,” ujarnya.
Keterlibatan warga Temas dalam proses pembangunan dan pengelolaan serta pemeliharaan Pasar Induk Kota Batu. Diharapkan mengurangi pengangguran dan memperbaiki perekonomian masyarakat yang terdampak Covid-19. Namun Lurah Temas juga mengaku, belum melihat siapa saja warganya yang terlibat.
“Mungkin warga yang punya skill kuli atau tukang bisa dibutuhkan di sini. Perkiraan ya 100 orang lebih yang bisa diserap. Tetapi saya belum melihat warga sekitar siapa saja yang terlibat,” tuturnya.
Apabila kesepakatan tersebut juga belum terealisasi, pihaknya mengaku akan mengkomunikasikannya dengan Pemkot Batu. Terutama pihak-pihak yang terlibat langsung dalam kesepakatan tersebut. (ws3/rhd)
Baca juga:
- SPPG Tlogowaru Kota Malang Pekerjakan Masyarakat Lokal Sukseskan Program MBG, Sasar 4.800 Pelajar
- Rumah Dinas Sekda Situbondo dibobol Maling Saat Ditinggal Ibadah Haji
- Selama Libur Panjang Gunung Bromo Dibanjiri 11.735 Wisatawan Lokal dan Mancanegara
- Alfamart Gandeng Puskesmas Ardimulyo Layani Posyandu ILP dan Edukasi Balita hingga Lansia
- Wali Kota Batu Terima Audiensi Jajaran Redaksi Memo X Group di Ruang Kerja