Probiotik Multistrain ProEm-1 Mampu Cegah Covid-19 Daripada Mengobati

Direktur PT Agro Mitra Alimentare (AMA) produsen PROEM-1, Apt Recta Geson, S,SI (kanan) bersama Apt Tjie Kok SSi, MSi PhD, menjawab pertanyaan awak media. - Probiotik Multistrain ProEm-1 Mampu Cegah Covid-19 Daripada Mengobati
Direktur PT Agro Mitra Alimentare (AMA) produsen PROEM-1, Apt Recta Geson, S,SI (kanan) bersama Apt Tjie Kok SSi, MSi PhD, menjawab pertanyaan awak media. (rhd)

Malang, SERU.co.id – Di tengah masa pandemi, kebutuhan probiotik multistrain sebagai upaya preventif penyakit kronis. Salah satunya, munculnya varian covid-19 Omicron akhir-akhir ini, probiotik multistrain bisa membangun pertahanan tubuh. Baik terhadap infeksi oleh Omicron yang saat ini menyerang dunia.

Antioksidan merupakan salah satu metabolit probiotik multistrain dapat menetralisir penumpukan radikal bebas, sehingga percepatan pemendekan telomer bisa dicegah.
Harapannya bisa membangun pertahanan tubuh terhadap keradangan kronis yang menjadi penyebab masalah-masalah penyakit kronis. Seperti gastritis, hipertensi, diabetes tipe 2 dan obesitas.

Bacaan Lainnya

“lnilah yang menjadi dasar perlunya setiap hari suplementasi probiotik multistrain yang mengandung banyak antioksidan. Selanjutnya komunitas mikrobiota di dalam usus yang dibangun oleh probiotik multistrain akan terus memproduksi antioksidan. Maka lebih baik mencegah daripada mengobati,” jelas Direktur PT Agro Mitra Alimentare (AMA) produsen ProEm-1, Apt Recta Geson, S, SI, kepada awak media, di salah satu hotel di kawasan Karangploso, Kabupaten Malang, Sabtu (29/1/2022).

Mengusung tema “Manfaat probiotik multi strain dalam pencegahan stanting anak serta efek preventing penyakit kronis dalam treatmen mengatasi penyakit kronis sebagai imunomodulator”. Simposium menghadirkan para pembicara, di antaranya Prof Dr Soebijanto Marto Sudarmo, dr, SpA (K) (Guru Besar Universitas Airlangga Surabaya); dr Satrio Wibowo Sp A (K), MSi, Med, (dosen Gastroentero-Hepatologi FK Unibraw); dan Apt Tjie Kok SSi, MSi PhD (peneliti PT AMA).

Terkait stunting, merujuk pernyataan Prof Dr Soebijanto Marto Sudarmo, dr, SpA (K), dengan suplementasi probiotik mulai dari Ibu hamil sampai bayi baru lahir bisa mencegah stunting. Anak stunting dengan suplementasi probiotik bisa dientaskan dari masalah pertumbuhan yang lambat. Baik kaitannya dengan tinggi maupun berat badan, serta kognitif kecerdasannya yang rendah.

“Karena ProEm-1 ini bekerjanya pada membran Covid-19 yang terbuat dari lemak, salah satu metabolit yang ada di dalam ProEm 1 adalah sabun alami biosofaktan. Kita tahu bahwa lemak itu jika tersabuni maka akan bisa larut. Jadi Covid-19 ketika kontak dengan biosofaktan di dalam ProEm 1 ini, maka membran Covid-19 dari lemak itu akan bisa larut dan virus akan mati,” beber Recta, sapaan akrabnya.

Direktur PT Agro Mitra Alimentare (AMA) produsen PROEM-1, Apt Recta Geson, S,SI memberikan penjelasan kepada peserta simposium. (rhd)

Dengan kata lain, duri Covid-19 dari protein yang menempel pada lemak itu akan rontok. Ketika Covid-19 sudah tidak berduri, maka dia tidak bisa lagi menginfeksi sel kita.

“Jadi tidak bisa lagi menginfeksi kalau corona virus itu sudah gundul dan tidak berduri,” tandasnya.

Sementara, Apt Tjie Kok SSi, MSi PhD mengatakan, hasil penelitian menunjukkan bahwa probiotik multistrain ini mempunyai aktifitas untuk anti inflamasi. Dimana berpotensi untuk anti radang, dan penyeimbang respon imun.

“Anti radangnya sampai respon imunnya itu seimbang, ini terkait dengan penyakit kronis. Jadi bisa dipakai untuk treatment dari penyakit kronis,” jelas Tjie Kok.

Selain itu, probiotik multistrain memiliki aktivitas untuk regenerasi sel, Artinya bisa meningkatkan kehidupan sel yang diperlukan untuk siklus sel, menarik untuk anti aging atau anti penuaan.

“Ini adalah bahan yang sangat bermanfaat untuk masa kini dan masa yang akan datang. Mencegah lebih baik daripada mengobati, karena kita melihat bahwa aktivitas anti inflamasi atau anti keradangan kalau ProEm-1 kita konsumsi sebelum sakit. Ketika kita mengalimi infeksi, itu tidak akan parah bahkan tanpa gejala,” urainya.

Dari luaran penelitian, sel RAW 264.7 yang diberi ekstrak metabolit probiotik multistrain, penurunan sitokin proinflamasi dan peningkatan sitokin antiinflamasinya lebih bermakna dibandingkan dengan platform kuratif. Hal ini menandakan bahwa keradangan (kerusakan) sel pada platform preventif lebih rendah daripada platform kuratif, ketika sel dipapar dengan LPS Escherichia coli.

“Kesimpulan dari penelitian ini adalah suplementasi setiap hari ProEm-1 mampu mencegah dan memulihkan penyakit terkait inflamasi. Seperti penyakit infeksi dan penyakit kronis terkait melalui aktivitas antiinflamasinya untuk membangun keseimbangan respon imun. Dan yang terpenting adalah mencegah jauh lebih baik daripada mengobati,” tandasnya. (rhd)


Baca juga:

Pos terkait