
Syarif mengatakan, fenomena froze atau embun upas belum merata di semua kawasan. Petugas di lapangan baru menemukan embun upas yang membeku di Ranupani muncul pada 16 Juni 2019, dikarenakan suhu udara mencapai 2 hingga 8 derajat celcius.
Sementara, pantauan di laut pasir Gunung Bromo, kawasan Desa Cemorolawang, Probolinggo, belum ada laporan serupa. Lantaran suhu udara masih berkisar 10 hingga 12 derajat celcius. “Sementara suhu di Penanjakan pada kisaran 5 hingga 10 derajat celcius, tapi untuk malam hari bisa mencapai 0 derajat celcius,” terang pria asal Jawa Barat ini.
Pihaknya mengimbau pengunjung agar mengantisipasi kedinginan akibat cuaca ekstrem dengan mengenakan baju hangat yang nyaman dan memadai. Selain itu, pengunjung disarankan membawa jaket, minuman, makanan, dan obat-obatan pribadi yang dibutuhkan, termasuk fisik prima selama berwisata di Gunung Bromo dan pendakian di Gunung Semeru. “Apabila terjadi hal-hal tidak diinginkan terkait dampak cuaca dingin, segera menghubungi kantor atau petugas terdekat untuk dilakukan penanganan,” pesan Syarif. (rhd)