Ketua DPP IMM: Waspadai Penyebaran Covid-19 Omicron Saat Nataru

Ketua Umum DPP IMM, Abdul Musawir Yahya. (ist) - Ketua DPP IMM: Waspadai Penyebaran Covid-19 Omicron Saat Nataru
Ketua Umum DPP IMM, Abdul Musawir Yahya. (ist)

Jakarta, SERU.co.id – Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (DPP IMM) menghimbau masyarakat perlu mewaspadai potensi penyebaran varian covid-19 terbaru. Dimana varian tersebut sudah ditemukan kasusnya di beberapa negara jelang liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Ketua Umum DPP IMM, Abdul Musawir Yahya mengatakan, dalam perayaan libur Nataru ini, masyarakat perlu mengantisipasi penyebaran varian Omicron. Sebagaimana himbauan World Health Organization (WHO).

Bacaan Lainnya

“Kami DPP IMM mengucapkan selamat bersukacita menyambut libur Nataru ini. Namun tetap menjaga protokol kesehatan yang ketat, guna mengantisipasi penyebaran covid-19 varian Omicron,” seru Abdul Musawir Yahya, dalam keterangan resminya.

Menurut Kanda Yahya, sapaan akrabnya, masyarakat tentu ingin menghabiskan waktu liburan dengan berkumpul bersama sanak saudara. Namun dalam kegiatan tersebut, ada baiknya masyarakat dapat memilih aktivitas liburan yang efektif. Dengan tetap terhindar dari potensi penyebaran virus covid-19 Omicron.

Disebutkannya, penelitian yang telah dilakukan oleh dokter asal Afrika Selatan, penemu varian jenis Omicron pertama kali, perlu dikembangkan langkah antisipasi di Indonesia. Pasalnya, dalam penelitian tersebut disebutkan, gejala yang terjadi lebih ringan dari varian sebelumnya, namun tingkat penyebarannya lebih cepat.

Pemerintah perlu melakukan pengembangan terhadap penelitian yang dilakukan dokter asal Afrika Selatan terkait penemuan jenis varian covid-19 Omicron. Hal tersebut dapat dilakukan pemerintah dengan melibatkan berbagai stakeholder ahli kesehatan, guna mengembangkan penelitian terhadap varian covid-19 Omicron ini.

“Jangan sampai kelalaian kita mengantisipasi penyebaran virus covid-19 seperti awal tahun 2020, kembali terjadi dan merugikan masyarakat. Mengapa hal ini penting, karena rezeki termahal yang dimiliki seorang manusia adalah kesehatan,” tegasnya. (rhd)


Baca juga:

disclaimer

Pos terkait