Banyuwangi, SERU.co.id – Pecinta barang antik dan batu permata tidak usah bingung untuk mencari koleksi kesayangannya, datang saja ke Kabupaten Banyuwangi. Banyak jenis batu permata dan barang antik yang dipamerkan untuk dijual belikan. Dan harganya sangat murah, dan terjangkau.
Pedagang barang antik dan batu permata ini, tidak hanya dari Banyuwangi saja, mereka ada yang dari Surabaya, Malang, Bali, Situbondo, Malang, dan Besuki.
Pecinta batu permata dan barang antik Banyuwangi, Helmy mengatakan dirinya bersama Ainur Rofiq mendirikan paguyuban ini sebagai bentuk dukungan terhadap pemerintah untuk menciptakan lapangan kerja.
“Usaha ini sebagai bentuk dukungan terhadap pemerintah untuk mendukung program ekonomi kreatif,” kata Helmi kepada SERU.co.id, Minggu (22/11/2021) sore.
Untuk sementara, pameran dan jual beli batu permata dan barang antik ini dibuka selama dua hari. Hari Sabtu dan Minggu saja.
“Hari Sabtu buka di Sun Est Mall Genteng, dan Minggu pukul 09.00 buka di Taman Sritanjung, Banyuwangi,” ujarnya.
“Kalau Hari Minggu paginya buka di Taman Sritanjung, dan Sorenya buka di Sun Est Mall Genteng,” imbuhnya.
Berbagai macam jenis barang antik yang di pamerkan dan di jual belikan, seperti keris, jam tangan antik, dan berbagai macam barang antik lainnya tersedia di pameran tersebut.
“Para pecinta barang antik kalau sudah datang ke lokasi pameran, saya jamin betah, karena banyak jenisnya. Begitu juga dengan pecinta batu permata, semua tersedia di pameran ini, saya yakin kalau melihat barang-barang yang dipamerkan para kolektor akan kesengsem dan untuk menambah koleksinya,” ungkapnya.
Beberapa bulan lalu, batu permata sempat tenar, dan bermunculan pengrajin batu permata. Bahkan masyarakat saling memamerkan koleksinya. Dan perbincangan tentang batu permata ini bisa ditemui di warung-warung kopi, atau ditempat-tempat nongkrong.
Seiring berjalannya waktu, ketenaran batu permata ini tiba-tiba tenggelam. Tidak ada lagi pembicaraan batu akik atau batu permata karena kesibukan masyarakat. Agar pengrajin batu permata kembali bergeliat, Ainur Rofiq dan Helmi menghidupkan kembali, dan membuka pameran tersebut.
“Sebenarnya peminat barang antik dan batu permata itu masih banyak, saya sering ditanyai oleh kolektor, maka dari itu, pameran ini diadakan,” ucapnya.
Sejak pameran dibuka, banyak para peminat yang datang, mereka sangat antusias melihat-lihat dan membelinya.
“Alhamdulillah, pameran dan jual beli batu permata, dan barang antik ini banyak peminatnya,” ujarnya. (ant)
Baca juga:
- Seluruh Jemaah Haji Indonesia Tiba di Makkah, Siap Jalani Wakuf di Arafah
- Satu WNI Meninggal di Gurun Makkah, Dua Lainnya Diselamatkan Usai Coba Masuk Secara Ilegal
- 541 Atlet KONI Kota Batu Lolos Mengikuti Porprov IX Jatim 2025
- KONI Batu Bakar Semangat Tanding Atlet Lewat Character Building
- Pemkot Malang Tak Kuasa Hadapi Alih Fungsi Lahan Pertanian Terdesak Perumahan