Malang, SERU.co.id – Pemuda merupakan penerus calon pemimpin harapan bangsa. Mendukung hal itu, Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Malang menggelar Festival Kepemudaan dengan menampilkan berbagai pertunjukan kebudayaan.
Kepala Disporapar Kota Malang, Ida Ayu Made Wahyuni menjelaskan, Festival Kepemudaan kali ini menitikberatkan pada sektor budaya. Tujuannya memperingati sumpah pemuda, serta ingin menggairahkan potensi dan prestasi.
“Tujuannya meningkatkan prestasi pemuda yang ada di Kota Malang, sehingga sense of bellonging (rasa memiliki, red) para pemuda semakin nampak. Serta menggali potensi dalam diri mereka, budaya dan sebagainya,” seru Ida Ayu Made Wahyuni, Rabu (17/11/2021).
Total ada 13 Organisasi Daerah (Orda) dengan 300 pemuda-pemudi. Festival Kepemudaan pertama kali juga untuk melakukan dan melihat potensi-potensi yang dimiliki organisasi kepemudaan.
“Karena kita ingin mengukur seberapa jauh yang sudah mereka lakukan. Termasuk dalam bidang seni budaya dan sebagainya,” imbuh Ida, sapaan akrabnya.
Menurutnya, potensi pemuda dengan adanya bonus demografi harus dimaksimalkan. Jumlah pemuda di Kota Malang sekitar 280 ribu berdasarkan data dari Dispendukcapil. Artinya, pemuda yang memiliki usia 16 sampai 30 tahun.
“Ketika mereka berprestasi, mereka pasti memiliki semangat,” tandasnya.
Senada, Walikota Malang, Drs H Sutiaji menjelaskan, gelaran festival masih dalam rangka Sumpah Pemuda. Festival pertama sejak tahun 2019 kemarin, sehingga diusulkan pada APBD Perubahan tahun ini.
Dengan adanya festival tersebut, Pemkot berharap masing-masing orda berkolaborasi, memunculkan ciri khas daerah. Semakin mengenali makanan khas menjadi kolaborasi yang luar biasa.
“Selain itu, festival ini membangkitkan bagaimana anak muda mempunyai kreasi dan aksi nyata,” ungkap Sutiaji.
Menurutnya, banyak potensi yang dimiliki pemuda, memiliki motivasi dari dalam diri pemuda agar bisa diarahkan ke hal yang positif. Bonus demografi menjadikan pemuda lebih produktif dengan karya, inovasi dan produk UMKM melalui marketplace.
Tidak bergerak, karena jangan sampai dengan bonus demografi angka tinggi, tapi justru bagaimana kreatifitas anak memberikan motivasi.
“Tidak menjadi beban negara, karena dia bergantung kepada orang lain,” terang politisi partai berlambang bintang mercy ini. (jaz/rhd)
Baca juga:
- Seluruh Jemaah Haji Indonesia Tiba di Makkah, Siap Jalani Wakuf di Arafah
- Satu WNI Meninggal di Gurun Makkah, Dua Lainnya Diselamatkan Usai Coba Masuk Secara Ilegal
- 541 Atlet KONI Kota Batu Lolos Mengikuti Porprov IX Jatim 2025
- KONI Batu Bakar Semangat Tanding Atlet Lewat Character Building
- Pemkot Malang Tak Kuasa Hadapi Alih Fungsi Lahan Pertanian Terdesak Perumahan