Abu Dhabi, SERU.co.id – Smartfren menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan perusahaan yang bergerak di bidang Artificial Intelligence (AI) dan Cloud Computing asal Abu Dhabi, Group 42 (G42). Serta mitra lokal asal Indonesia, PT Amara Padma Sehati (APS) yang memiliki kekuatan ekosistem bisnis dan teknologi untuk menyelenggarakan pusat data berkapasitas 1000 MegaWatt (MW) di Indonesia. Penandatanganan MoU telah resmi dilakukan pada 31 Oktober 2021 lalu.
Chairman & CEO Sinar Mas Telecommunications & Technology, Franky Oesman Widjaja mengatakan, Smartfren memahami pentingnya pusat data sebagai tulang punggung perkembangan industri digital di Indonesia. Smartfren optimis, kerja sama ini akan mewujudkan pembangunan pusat data di tanah air dan menjaga kedaulatan data nasional oleh Pemerintah Indonesia.
“Berkembangnya pusat data ini akan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Sekaligus akan memacu inovasi sektor industri 4.0 di tanah air,” seru Franky Oesman Widjaja
Sementara itu, CEO G42, Peng Xiao menjelaskan, G42 dan Etisalat baru-baru ini melakukan penggabungan bisnis pusat data mereka untuk menciptakan penyedia pusat data terbesar di UEA. Dengan kapasitas sekitar 300MW yang sedang dibangun.
“Dengan kemampuan kami dalam hal Cloud Computing, kami di G42 senang dan siap bekerja sama dengan Smartfren. Serta mitranya untuk mendukung pengembangan strategis infrastruktur digital Indonesia sesuai standar internasional tertinggi untuk desain fasilitas, operasi, serta privasi dan keamanan data,” beber Peng Xiao.
Pertukaran dokumen perjanjian tersebut dilakukan antara Chairman dan CEO Sinar Mas Telecommunication and Technology, Franky Oesman Widjaja dan CEO G42, Peng Xiao. Dalam sebuah acara yang digelar di Expo Dubai, Kamis (4/11/2021).
Disaksikan oleh Presiden Republik Indonesia, Ir H Joko Widodo bersama Perdana Menteri UEA dan Ruler of Dubai, HH Sheikh Mohammed bin Rashid Al Maktoum.
Smartfren dan perusahaan afiliasinya Moratel yang bergerak di penyedia konektivitas berbasis fiber optic, akan berkolaborasi dengan APS dan G42 yang akan berperan sebagai mitra strategis. Dengan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki, kolaborasi ini diharapkan akan meningkatkan ketahanan, keamanan dan kedaulatan data nasional.
Saat ini kebutuhan pusat data di Indonesia berkembang sangat pesat. Pembangunan infrastruktur pusat data di dalam negeri yang memadai menjadi hal yang mendesak untuk dilakukan.
Dengan menggunakan pusat data yang berada di dalam negeri, akan memberi kemampuan untuk akses data yang lebih mudah, cepat dan aman. Serta akan melengkapi dan memperkuat ekosistem digital, untuk mendukung pengembangan ekonomi digital yang sangat pesat. Sekaligus menciptakan lapangan kerja yang besar dibidang digitalisasi dan industri 4.0.
“Hal ini merupakan kunci perwujudan ketahanan, keamanan dan kedaulatan data nasional menuju ekonomi digital Indonesia,” tandas Franky. (rhd)
Baca juga:
- Seluruh Jemaah Haji Indonesia Tiba di Makkah, Siap Jalani Wakuf di Arafah
- Satu WNI Meninggal di Gurun Makkah, Dua Lainnya Diselamatkan Usai Coba Masuk Secara Ilegal
- 541 Atlet KONI Kota Batu Lolos Mengikuti Porprov IX Jatim 2025
- KONI Batu Bakar Semangat Tanding Atlet Lewat Character Building
- Pemkot Malang Tak Kuasa Hadapi Alih Fungsi Lahan Pertanian Terdesak Perumahan