Tahun 2021 PAD Retribusi Pasar Digenjot Rp7 Miliar

Ilustrasi salah satu pasar di Kota Malang. (jaz) - Tahun 2021 PAD Retribusi Pasar Digenjot Rp7 Miliar
Ilustrasi salah satu pasar di Kota Malang. (jaz)

Malang, SERU.co.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Malang menargetkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sektor retribusi pasar Kota Malang di 2021 sebesar Rp7 milyar. Memasuki empat triwulan terakhir, capaian PAD sudah masuk diangka Rp4,79 miliar atau setara 68 persen.

Kepala Bidang Perdagangan, Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang, Sapto Wibowo menjelaskan, realisasi PAD retribusi pasar dirasa kurang optimal lantaran masih dalam kondisi pandemi covid-19. Sehingga realisasi PAD tersebut mengalami penurunan.

Bacaan Lainnya

“Tahun ini kita ditargetkan sebesar Rp7 miliar, realisasinya terakhir di angka Rp4,79 miliar,” seru Sapto Wibowo.

Dalam menekan biaya pedagang, Pemkot Malang berinisiatif untuk menerbitkan SE Wali Kota Malang terkait pembebasan retribusi pasar. Hal tersebut beralasan, selama dua bulan untuk meringankan beban pedagang pasar terdampak pandemi.

Sebab di masa pandemi, tidak sedikit ada penurunan pendapatan. Ketika ada pembebasan retribusi pasar selama dua bulan, otomatis turun beban pedagang.

“Sehingga mulai tanggal 2 Oktober kita tidak menarik lagi,” paparnya.

Sapto Wibowo mengupayakan, dalam meningkatkan PAD sektor retribusi pasar itu. Di antaranya revitalisasi pasar, digitalisasi pasar dan meningkatkan ketertiban pedagang dalam membayar retribusi pasar.

Sebagai informasi, pada tahun 2021 ini, pasar yang telah selesai direvitalisasi, di antaranya Pasar Lesanpuro, Pasar Kota Lama, dan Pasar Madyopuro. Tujuan revitalisasi pasar, salah satunya untuk meningkatkan penghasilan pedagang. Selanjutnya meningkatkan daya saing antara pasar rakyat dan pasar modern.

“Dengan adanya pasar-pasar yang menjadi lebih bersih usai direvitalisasi, otomatis masyarakat mau kembali ke pasar rakyat. Karena dulunya kumuh, banyak kriminalitas dan sebagainya,” imbuhnya.

Pihaknya menambahkan, upaya yang dilakukan Pemkot Malang selain merevitalisasi juga mendorong pedagang untuk melek teknologi. Selain pendapatan bertambah, serta memaksimalkan efisiensi waktu dan ruang.

“Kita selama pandemi ini juga mengarahkan pedagang menuju digitalisasi melalui pasar online,” tandasnya. (jaz/rhd)


Baca juga:

Pos terkait