Malang, SERU.co.id – Forum lalu lintas Kota Malang membahas beberapa isu strategis bersama. Pihak yang ikut membahas di antaranya Walikota Malang, Polresta Makota, Dishub Kota Malang, beberapa akademisi, dan pakar lalu lintas.
Kapolresta Malang Kota, AKBP Budi Hermanto SIK MSi mengungkapkan, ada tiga hal yang telah dibahas bersama. Pertama, terkait penerapan ganjil genap sesuai ketentuan Inmendagri nomor 53 tahun 2021.
“Makanya harus dibicarakan dengan forum lalu lintas, ada Forkopimda, ada Ketua Dewan. Wacana itu di weekend hari Jum’at, Sabtu, Minggu. Untuk jamnya akan diatur pagi dan sore hari serta tidak hanya wisatawan,” seru AKBP Budi Hermanto, diketahui di Balaikota Malang, Senin (25/10/2021).

Pembahasan kedua tentang banyaknya kendaraan yang menggunakan jalur lurus dan mulus menjadi trek-trekan atau kebut-kebutan. Pihaknya bakal mewacanakan di beberapa lokasi untuk dipasang speedtrap.
“Titiknya masih akan dibahas, baru kami sampaikan ke komunitas. Nanti akan bekerjasama dengan Dishub. Alat (speedtrap) itu sudah ada, bisa dilakukan oleh Dishub,” imbuh lulusan Akpol 2000 berpengalaman dalam bidang reserse ini.
Ketiga berkaitan tentang roda dua diperbolehkan untuk melewati jalur flyover. Namun, juga masih akan melalui kajian dari beberapa fakultas teknik dan komunitas lalu lintas yang hadir.
Menurut Buher, sapaan akrabnya ini masih dalam tahap pembahasan, sosialisasi dan wacana. Ada juga pembahasan program jangka panjang, jangka menengah dan pendek dalam mengatasi mobilitas masyarakat untuk menekan sebaran kasus aktif.
“Mungkin pembatasan kepada masyarakat agar tidak terjadi lonjakan covid di nataru,” jelas pria yang pernah menjabat Wadir Reskrimsus Polda Kalimantan Selatan ini.
Sementara jangka menengah dan panjang, pihaknya dan Pemkot harus membuat kajian tentang berapa jumlah kendaraan pada tahun sekarang dan tahun berikutnya, serta berapa tahun kedepan. Sehingga Kota Malang tidak mengalami kepadatan pada intensitas kendaraan yang ada.
Diketahui tahun 2021 bulan Januari sampai Agustus sekitar Kota Malang menyumbang angka kematian satu persen akibat lalin. Dari 3.176 korban laka, Kota Malang ada 33 korban meninggal. Sehingga Pemkot Malang melalui forum lalin bakal mengurangi tersebut dengan speedtreck. (jaz/rhd)
Baca juga:
- SPPG Tlogowaru Kota Malang Pekerjakan Masyarakat Lokal Sukseskan Program MBG, Sasar 4.800 Pelajar
- Rumah Dinas Sekda Situbondo dibobol Maling Saat Ditinggal Ibadah Haji
- Selama Libur Panjang Gunung Bromo Dibanjiri 11.735 Wisatawan Lokal dan Mancanegara
- Alfamart Gandeng Puskesmas Ardimulyo Layani Posyandu ILP dan Edukasi Balita hingga Lansia
- Wali Kota Batu Terima Audiensi Jajaran Redaksi Memo X Group di Ruang Kerja