Malang, SERU.co.id – Potensi Kampung Tematik di Kota Malang sangat beragam, salah satunya Kampung Gerabah Kelurahan Penanggungan. Hal tersebut mendorong Pemerintah Kota (Pemkot) Malang untuk menjadi destinasi wisata serta menanamkan edukasi ke anak didik.
Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar), Ida Ayu Made Wahyuni mengungkapkan, Kampung Keramik Dinoyo dan Gerabah Penanggungan bisa bersinergi. Mensosialisasikan bagaimana cara membuat gerabah kepada anak didik. Oleh karenanya keterlibatan anak didik melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang perlu diusulkan.
“Perlu kita ajak berkolaborasi dan bersinergi bersama-sama. Agar bagaimana regenerasi cara-cara pembuatan gerabah itu bisa mengakar pada anak didik kita yang belajar di sekolah,” seru Ida Ayu Made Wahyuni, melalui kanal YouTube Inspire Media TV.

Menurutnya, mungkin bisa dibuat ekstrakurikuler agar siswa mengetahui bahannya dari mana dan cara membuatnya. Hingga hasilnya berupa gerabah siap jual menjadi kebanggaan tersendiri, dimana dihasilkan oleh daerah Kota Malang.
“Mari kita rangsang pemikiran mereka agar mereka tahu dari sesuatu yang dasar dan ternyata inilah hasilnya. Saya dorong kepada pengurus Pokdarwis Kampung Gerabah Penanggungan tidak hanya melakukan festival. Tetapi hari hari tertentu dalam keseharian juga memberikan pengajaran kepada anak didik kita, terutama di sekolah,” ungkapnya.
Disporapar mengajak bekerjasama dengan semua pihak untuk membangun ekosistem destinasi wisata. Tidak hanya sekadar membangun dan membranding daerah, tetapi juga mengemas daerahnya sebagai potensi pariwisata, caranya harus berbenah diri.
“Tapi bagaimana di lapangan dikemas bersama-sama. Sehingga lokasi tersebut menjadi daya pikat wisata. Kita juga harus melakukan pembenahan-pembenahan yang layak menjadi daya tarik,” pungkasnya.
Sementara itu, Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji menyampaikan, festival ini merupakan kegiatan untuk membangkitkan kembali pariwisata Kota Malang di masa pandemi. Ia berharap dengan kehadiran event wisata virtual ini dapat menarik wisatawan.
“Tentunya apa yang dilakukan masyarakat kampung tematik, sebagai upaya membangkitkan kembali pariwisata Kota Malang,” jelas Sutiaji.
Terlebih, PPKM Level II telah memperbolehkan tempat wisata dibuka dengan komposisi pengunjung 25 persen.

Sementara, Ketua Forkom Pokdarwis Kota Malang, Isa Wahyudi menjelaskan, ‘Festival Lempung Agung’ yang diselenggarakan oleh Kampung Gerabah Penanggungan ini merupakan rangkaian 27 Virtual Event.
Kerjasama antara 20 Kampung Tematik se-Kota Malang dengan Forkom Pokdarwis Kota Malang yang disupport oleh Disporapar Kota Malang. Sebagai penanda wisata kampung tematik siap dibuka untuk wisata.
“Event Kampung Tematik ini diapresiasi oleh Kemenparekaf RI, dan katanya dalam waktu dekat boleh dibuka. Kita menunggu verifikasi QR Code,” beber Ki Demang, sapaan akrabnya.
Senada, ditemui di lokasi Galeri Art, Ketua Kampung Tematik Gerabah Penanggungan, Hariono mengatakan, pihaknya mengadakan ‘Festival Lempung Agung’ untuk mengangkat jenis kerajinan gerabah yang ada di Kota Malang umumnya, khususnya di Kelurahan Penanggungan sebagai sentra produksi gerabah.
Selanjutnya tujuan festival untuk melestarikan kerajinan seni gerabah itu sendiri. Ditambah sebagai wisata edukasi pembelajaran dan wisata lingkungan.
Rangkaiannya mulai dari membuat gerabah hingga memandikan gerabah ke sungai Brantas tepat disamping galeri. Diiringi musik tradisional dan anak-anak yang mandi di sungai menambah keasyikan tersendiri bagi pengunjung yang ikut hadir.
“Kerajinan gerabah ini banyak dilupakan padahal ini penting. Supaya lebih mengedukasi generasi muda agar lebih mengerti dan memahami apa sebenarnya gerabah itu,” pungkasnya. (adv/jaz/rhd)
Baca juga:
- Target Empat Medali Emas, Wali Kota Malang Motivasi Atlet Basket Hadapi Porprov IX Jatim
- Lansia Dilaporkan Hilang Hanyut di Sungai Metro Ditemukan Selamat di Pakisaji
- Bupati Malang Sebut Munas VI APKASI 2025 Wadah Strategis Kuatkan Pembangunan Nasional
- Ratusan Travel Merugi Miliaran Usai Visa Haji Furoda Tak Kunjung Terbit
- Zia Ulhaq Nilai Putusan MK Soal Sekolah Swasta Gratis Dorong Pemerataan Pendidikan