Malang, SERU.co.id – Setelah melaunching Podcast ‘Rapopo Sis’ atau ‘Arema Police Podcast Presisi’ kemarin, Polresta Malang Kota menghadirkan narasumber pertama yaitu Gus Miftah.
Pendakwah Millenial, Gus Miftah atau nama asli KH Miftah Maulana Habiburrahman mengungkapkan, perasaan luar biasa. Karena channel tersebut bisa menjadi saluran untuk berbicara banyak hal, serta saluran untuk masyarakat.
“Terkait dengan fakta-fakta terbaru melalui Podcast Polresta Malang Kota, itu keren,” seru Gus Miftah, di Halaman Polresta Makota, Sabtu (16/10/2021).
Pihaknya mengungkapkan, rasa syukur bisa menghadiri undangan dari Kapolresta Malang Kota. Pihaknya juga berharap, podcast perdana kali ini bisa menjadi viral menebar manfaat.
“Mudah-mudahan subscribenya kaya subscribenya Dedy Corbuzier,” imbuh Pimpinan Pondok Pesantren Ora Aji di Sleman, Yogyakarta ini.
Gus Miftah berpesan, untuk menjaga kebhinekaan dan kebangsaan. Karena harus bersama-sama saling mempertahankan toleransi di antara sesama. Serta hari ini rasa nasionalisme dan kebangsaan mulai berkurang.
“Mari kita pahami kebangsaan dengan cara baik dan benar,” tutupnya.
Sementara, Kapolresta Malang Kota, AKBP Budi Hermanto SIK MSi menuturkan, setelah dilaunching Jum’at (15/10/2021) kemarin langsung memulai podcast. Kebetulan mendapat informasi bahwa Gus Miftah berada di Kota Malang.
“Kami komunikasikan, Gus berkenan tidak melaksanakan podcast di Polresta Malang Kota? Karena kami baru launching. Beliau langsung berkenan,” beber AKBP Budi Hermanto.

Buher, sapaan akrabnya menjelaskan, tidak mengalami kesulitan selama melakukan podcast. Karena sudah dipersiapkan oleh teman-teman IT dan Humas Polresta Makota.
“Saya berharap teman-teman media, masyarakat bisa memfollow dan memonitor terus link channel. Baik Instagram maupun YouTube yang ada Polresta Malang Kota,” ujarnya.
Buher mengaku tidak merasa gugup atau apa. Karena sering berkomunikasi dengan Gus Miftah. Ditambah juga, sosok Gus Miftah punya networking banyak kalangan politik, pemerintah, pimpinan kepolisian, hingga masyarakat marginal.
Menurutnya, percakapan yang dilakukan sangat gayeng membahas berbagai hal. Mulai dari harapan Gus Miftah soal kepolisian serta acara nasional.
“Apa harapan masyarakat terhadap polisi juga disampaikan. Serta dalam rangka Hari Santri Nasional 22 Oktober nanti,” tandas lulusan Akpol 2000 berpengalaman dalam bidang reserse ini. (jaz/rhd)
Baca juga:
- Harga BBM di Shell, BP, Vivo dan Pertamina Kompak Turun Mulai 1 Juni 2025
- Babinsa Kedungkandang Bersama Warga Kerja Bakti Bersihkan Saluran Air
- Kemenkes Imbau Masyarakat Waspadai Lonjakan Covid-19 di Asia
- Babinsa Blimbing Dampingi Petani Jaga Kualitas Panen Gabah
- Diskopindag Kota Malang Tepis Isu 57 Koperasi Merah Putih Disusupi Pengurus Titipan