Malang, SERU.co.id – Pandemi covid-19 menjadi upaya bersama melibatkan semua elemen dalam penanganannya. Mulai dari protokol kesehatan paling ringan hingga penanganan pasien dan jenazah korban covid-19. Semua akan tertangani lebih mudah dengan menerapkan teknologi.
Seperti halnya inovasi terbaru yang digagas oleh Kapolresta AKBP Budi Hermanto, yakni dispenser masker dan hand sanitizer. Inovasi ini sebagai bentuk kepedulian Polresta Malang Kota dalam menegakkan prokes, sekaligus memerangi virus covid-19 di wilayah Kota Malang.
“Polresta Malang Kota bekerjasama dengan Fakultas Teknik Universitas Brawijaya (UB) membuat inovasi ini. Sekaligus memperkenalkan dispenser masker kepada masyarakat agar bisa mengoptimalkan protokol kesehatan (prokes),” seru Kapolresta AKBP Budi Hermanto.

Dispenser masker adalah boks berisikan masker dan hand sanitizer. Dispenser ini mengusung teknologi “No touch”, tanpa sentuhan tangan, hanya dihadapkan telapak tangan ke tombol dispenser, maka masker keluar dengan sendirinya. Sementara sisi lain boks terdapat hand sanitizer, dimana masyarakat bisa menggunakannya tanpa memencet tombol dispensernya
Ide awal dari pemikiran AKBP Budi Hermanto setelah melihat Vending Machine, hingga muncul ide membuat dispenser masker dan hand sanitizer. Dengan menggandeng FT UB, ide tersebut terwujud.
Para mahasiswa FT UB yang berani menerima tantangan Kapolresta Makota tersebut, di antaranya Alfian Fitrayansyah, Wahyusuf Hidayatullah, dan Adam Farel. Mereka adalah mahasiswa semester 5 Teknik Elektro FT UB.
“Pada prinsipnya kami sangat welcome sekali dengan inovasi berbasis teknologi kompetensi yang berkaitan dengan engineering. Apalagi ide ini matching antara keperluan masyarakat dengan ilmu teknologi di perguruan tinggi,” ungkap Dekan FT UB, Prof Ir Hadi Suyono, ST, MT, PhD, IPU, ASEAN En.

Cara kerja dispenser ini ada dua sensor input. Yakni sensor no touch masker untuk mengeluarkan masker, dan sensor HCSR jika terdeteksi jarak 5 cm, maka akan mengeluarkan cairan handsanitizer. Sisa masker dan handsanitizer ditampilkan di layar counter dispenser.
“Kami meriset dan merancang dispenser ini sekitar 1 bulan. Setelah jadi, kami sanggup menerima pesanan dan menyelesaikan per unit sekitar 1 minggu. Dengan harga kisaran Rp1-1,5 juta,” beber Alfian Fitrayansyah, diamini timnya.
Disebutkannya, dispenser masker memiliki kapasitas 70 masker dan 50 ml hand sanitizer. Dimana akan ditempatkan di 3 titik Kota Malang, yakni di depan Taman Krida Budaya Jl. Suhat, depan Pos Polisi Samapta Alun-Alun, dan di pelayanan publik Mako Polresta Malang Kota. (rhd)
Baca juga:
- Diskopindag Kota Malang Tepis Isu 57 Koperasi Merah Putih Disusupi Pengurus Titipan
- Mencuat Isu Monopoli, DPRD Kota Malang Dalami Mekanisme Penyelenggaraan Koperasi Merah Putih
- PMI Kota Malang dan Indonesia Sehat Jiwa Resmikan Poli Psikologi, Tekan Angka Bunuh Diri
- Wali Kota Batu Kunjungi Kediaman Korban Bullying di Hari Anti Bullying
- Fatayat NU Kota Batu Siap Dukung Visi Misi Kepala Daerah