Terbilang Baru, e-Sport Malang Wakili Eksibisi PES PON XX Papua

Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji. (jaz) - Terbilang Baru, e-Sport Malang Wakili Eksibisi PES PON XX Papua
Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji. (jaz)

Malang, SERU.co.id – Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji mengatakan, e-Sport merupakan olahraga yang perlu didukung. Karena kepengurusan atau organisasi olahraga sudah sampai tingkat pusat. Kemudian KONI dalam waktu dekat di Kota Malang akan menyusul.

“Saya mengapresiasi adanya e-Sport, karena peminatnya hampir di semua belahan dunia yang berseiring dengan kejuaraannya juga,” seru Wali Kota Malang, Sutiaji, Sabtu (25/9/2021).

Bacaan Lainnya

Peminat olahraga e-Sport, kata Sutiaji, cukup tinggi karena sangat memacu adrenalin para gamers. Di sisi lain, setiap diperlombakan hadiah yang ditawarkan juga cukup menggiurkan. Namun untuk melahirkan atlet-atlet yang sesuai harapan tidak semudah membalikkan telapak tangan.

“Semua harus ditata dengan baik, dari segi kepengurusan atau organisasi yang sah, ada pelatihan khusus atau diklat dan sering mengadakan kejuaraan. Dengan demikian para calon atlet maupun atlet-atletnya mempunyai kemampuan di atas rata-rata,” beber Sutiaji.

Pemkot Malang mendukung penuh serta nantinya diharapkan akan terlahir atlet-atlet e-Sport yang andal, profesional, dan bermental juara dari Bhumi Arema. Selain itu, olahraga ini sekaligus akan menekan penggunaan media sosial yang mengarah ke hal-hal negatif. Misalnya, berita bohong atau hoaks, penyalahgunaan narkoba, tawuran pelajar, hingga ajaran-ajaran yang menyesatkan.

Adam Adhe H. Asmorokondi, atlet e-Sport Kota Malang yang akan berlaga di PON XX Papua 2021 mewakili Provinsi Jawa Timur pada divisi Football PES2021, telah memiliki pengalaman berharga dalam olahraga e-Sport. Sebelumnya, Adam, sapaan atlet e-Sport ini, mengikuti Pra PON dari 33 provinsi yang hanya diambil enam besar untuk dapat tiket ke PON XX Papua. Meski baru, Adam sudah bisa melaju, meski harus terhenti di babak delapan besar secara nasional.

“Saat babak delapan besar kita kalah dengan Provinsi Jawa Barat, mereka memang terkenal unggulan,” ujar Adam, melalui sambungan telepon.

Cabang olahraga (Cabor) yang dipertandingkan dalam e-Sport eksibisi PON XX Papua 2021 sebanyak lima divisi. Di antaranya PUBG Mobile, Loka Pala, Mobile Legend, Free Fire, dan Football PES 2021.

Ia mengisahkan, awal mula terpilih melalui pertandingan terbuka yang digelar oleh e-Sport Indonesia (ESI) Jawa Timur. Melalui informasi dari teman, jika ESI Jatim menggelar pertandingan terbuka untuk siapa saja yang ingin mewakili Jatim di PON XX Papua 2021. Bersaing dengan 300 peserta untuk diambil dua orang, akhirnya Adam terpilih jadi salah satunya.

“Alhamdulillah, tidak menyangka bisa menang dan mewakili Jatim bersama partner saya asal Mojokerto,” beber Adam.

Meski pertandingan kualifikasi berlangsung seharian mulai pagi hingga petang, dilakukannya demi dapat tiket pengalaman ke ajang olahraga nasional tersebut. Usai dinyatakan lolos babak kualifikasi, Adam dihubungi oleh pihak ESI Jatim. Dirinya mendapat bimbingan langsung untuk persiapan apa saja yang dibutuhkan.

Mulai partner untuk latihan dan koneksi internet yang stabil. Hingga diundang ke Surabaya selama seminggu, berlatih dengan partner di gaming house Ketua ESI Surabaya. Sebelumnya, latihannya online sambil telfonan dari tempat masing-masing. Pria berusia 25 tahun tersebut mengungkapkan, rasa senang dan bangga bisa mewakili Jawa Timur.

“Terlebih pengalaman luar biasa bisa bertemu dan berlaga di PON XX Papua. Alhamdulillah sudah rezekinya seperti itu, disyukuri saja,” ujarnya.

Adam mengaku, belum lama menekuni e-Sport Football PES. Baru dua tahun belakangan ini ia getol mengikuti perlombaan dan tergabung dalam klub. Karena sebelumnya merupakan siswa pondok dan ketika lulus MAN, Adam melanjutkan hafalan Al-Quran.

“Saya mulai SMP sampai SMA mondok. Tapi waktu itu sering ikut lomba PES dan sering menang. Kata teman-teman, saya ada bakat di situ. Tapi sempat berhenti main PES begitu lulus SMA, karena masuk pesantren hafalan Al-Quran 3 tahun,” terangnya.

Salah satu atlet Kota Malang yang berlaga di PON XX Papua, Adam Adhe H. Asmorokondi. (ist) - Terbilang Baru, e-Sport Malang Wakili Eksibisi PES PON XX Papua
Salah satu atlet Kota Malang yang berlaga di PON XX Papua, Adam Adhe H. Asmorokondi. (ist)

Pada tahun 2019, Adam iseng mengikuti perlombaan Football PES yang diadakan oleh PT KAI di UMM Dome. Tak diduga, ia mampu keluar sebagai juara pertama. Beberapa perlombaan berhasil dimenangkan, hingga beberapa klub berminat meminangnya untuk gabung.

“Dari situlah saya merasa bahwa ini bisa jadi jalan saya. Namun tidak yang utama, karena saya juga mengajar ngaji di beberapa tempat Kota Malang. Jadi selesai mengajar saya pulang untuk latihan,” ceritanya.

Sejauh ini berbagai prestasi e-Sport, ia torehkan, antara lain juara tiga PES event Avgi Kota Batu, juara satu PES event PT KAI e-Sport BUMN, Runner Up myClub PES, juara satu series 3 Liga 1 PES Nasional menjadi perwakilan Jatim seleksi Timnas, event Bolalob Gaming dan juara satu Liga myClub Nasional dan lainnya.

Terkait terbentuknya ESI Cabang Kota Malang, harapannya, bisa menjadi wadah para atlit maupun klub-klub. Agar bakat dan minat para pemuda bisa terasah dan mempunyai legalitas.

“Semoga ke depannya, adanya ESI Kota Malang bisa membawa e-Sport lebih dikenal dan diperhatikan,” pungkasnya.

Terpisah, Ketua ESI Kota Malang, Dr H Nurcholis Sunuyeko MSi menjelaskan, e-Sport tengah digandrungi kalangan millenial sebagai game. Selain game, dibalik itu sudah resmi menjadi cabor yang dipertandingkan.

Ketua ESI Cabang Malang, Dr H Nurcholis Sunuyeko MSi. (ist) - Terbilang Baru, e-Sport Malang Wakili Eksibisi PES PON XX Papua
Ketua ESI Cabang Malang, Dr H Nurcholis Sunuyeko MSi. (ist)

Di Kota Malang sendiri, organisasi yang mewadahi segala aspek dunia e-Sport, yaitu e-Sport Indonesia (ESI), baru saja terbentuk pada bulan Agustus 2021 ini. Langkah progresif selain untuk game, juga sebagai salah satu edukasi bahwa e-Sport merupakan cabor yang patut diperhitungkan.

“Sejauh ini masih banyak orang yang menganggap e-Sport hanya sebatas game, padahal tidak hanya itu,” terang Nurcholis Sunuyeko.

Menurutnya, e-Sport cakupannya luas karena tidak hanya satu pertandingan. Cangkupan pertandingan luas, e-Sport bisa menjadi cabor yang diakui dan berkompetisi di tingkat lokal, regional, nasional, maupun internasional.

“Bisa mendrive dan meningkatkan intelegensi, motorik, keterampilan, dan skill sang atlet,” ungkap Rektor IKIP Budi Utomo (IBU) Malang ini.

Sehingga ada edukasi untuk membawa manfaat bagi pelakunya. Oleh sebab itu, berdasarkan kacamata penglihatannya sejauh ini, potensi e-Sport di Kota Malang cukup besar. Ia mengklaim potensinya sangat tinggi, karena selain sebagai Kota Pendidikan dan IT, di Malang sangat mendukung, di bawah Kota Surabaya.

“Kota Malang bagus untuk e-Sport, karena perkembangan IT lebih bagus daripada kota lain,” tandasnya. (adv/jaz/rhd)


Baca juga:

disclaimer

Pos terkait