Kisah Karateka Cilik Saiful, Gowes Puluhan Kilometer Bersama Ibu Demi Cita-cita Polisi

Ipul dan Ibu Sulastri ditemani dua pelatih. (jaz) - Kisah Karateka Cilik Saiful, Gowes Puluhan Kilometer Bersama Ibu Demi Cita-cita Polisi
Ipul dan Ibu Sulastri ditemani dua pelatih. (jaz)

Malang, SERU.co.id – Sempat viral di media sosial, Aditya Syaiful Anam meraih juara harapan 1 dalam Kejuaraan Karate se-Malang Raya, lantaran mengayuh sepeda 20-an kilometer. Alasan Syaiful tak lain karena ingin bersama ibunya.

Ipul berhasil menjuarai karate perorangan putra dalam kejuaraan LEMKARI (Lembaga Karate-Do Indonesia) di Pusdik Belanegara, Rampal. Bersama ibunya, menempuh perjalanan dari Kepanjen ke lokasi, pulang pergi dengan mengayuh sepeda pancal.

Bacaan Lainnya

“Pelatihnya sebenarnya sudah mengajak ayo bareng, tapi dia tidak mau. Ingin keliling kota bersama saya,” seru Sulastri, ibunda Aditya Syaiful, ditemui selepas audiensi bersama Walikota Malang di Balaikota, Kamis (16/9/2021).

Anak kelas VI SD bersama ibunya berangkat dari rumah ke Pusdik Belanegara Kota Malang selama kurang lebih satu jam. Selepas salat subuh, sampai 05.10. Untuk pulangnya lebih santai, karena ketika di jalan menemukan rongsokan, langsung diambil.

Sulastri menanyakan kepada Ipul, memungut sampah dengan masih mengenakan seragam karate apakah tidak malu. Namun, Ipul sama sekali tidak malu, karena tidak termasuk perbuatan tercela.

“Kalau kita mencuri atau maling, baru kita malu. Ngapain gini malu,” paparnya, menirukan ucapan Ipul, kepada SERU.co.id.

Menurutnya, sejak bayi, Ipul sudah diajak mengumpulkan rongsokan di usia lima bulan. Anaknya mempunyai cita-cita menjadi polisi. Ingin meneruskan seperti yang merawatnya sedari kecil oleh polisi dan tentara.

“Memang sejak bayi sudah sering diajak cari rongsokan, umur 5 bulanan,” ujar ibu berusia 37 tahun ini.

Sementara, Ipul dimintai keterangan menjelaskan, memilih mengajak ibunya karena agar memberikan semangat dan motivasi. Meskipun pelatihnya menawarkan untuk dibonceng.

“Kalau pulangnya ingin jalan-jalan sama ibu,” ungkap Ipul.

Senada, Kepala Bantuan Amil Zakat  Nasional (Baznas) Kota Malang, Sulaiman mengaku, Pemkot Malang mensupport anak yang berprestasi. Terlebih kepada anak yatim, agar lebih semangat dalam mencapai cita-cita.

“Kita beri Rp5 juta dari dana infaq. Semuanya dari infaq, ada gerbu, sifatnya infaq yang dikelola oleh kita,” jelasnya.

Diketahui, Ipul dan Sulastri menerima undangan dari Walikota Malang untuk audiensi di Balaikota Malang. Turut dua pelatih karate yang mendampingi, salah satunya Sensei Sumardi (54), Pelatih di Desa Mangunrejo, Kepanjen, Kabupaten Malang. (jaz/rhd)


Baca juga:

Pos terkait