OJK Dukung KUR Pertanian Alpukat Pameling di Kabupaten Malang

Panen Alpukat Pameling menjadi harapan petani bangkit. (rhd) - OJK Dukung KUR Pertanian Alpukat Pameling di Kabupaten Malang
Panen Alpukat Pameling menjadi harapan petani bangkit. (rhd)

Malang, SERU.co.id – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendukung penuh upaya kolaboratif pemerintah melalui berbagai kementerian dan lembaga, dalam penyaluran dan pemanfaatan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sektor pertanian. Pasalnya, sektor pertanian memiliki daya ungkit tinggi dalam ekosistem dari hulu ke hilir dalam ikatan rantai nilai, baik dalam penyerapan tenaga kerja maupun peningkatan ekspor.

Dalam rangka perluasan akses keuangan untuk mendorong pemulihan ekonomi di Kabupaten Malang, terutama sektor unggulan yaitu pertanian. Ketua Dewan Komisioner OJK, Wimboh Santoso bersama Bupati Malang, HM Sanusi dan Direktur Bisnis UMKM PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, Muhammad Iqbal, meninjau pelaksanaan program KUR Kluster Pertanian Komoditas Alpukat Pameling, di Desa Wonorejo, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang.

Bacaan Lainnya

“Alpukat Pameling ini sudah lama saya dengar, namun baru saya rasakan awal tahun 2021. Saat ini malah menjadi contoh program optimalisasi kelompok petani yang jadi satu ekosistem dalam pengembangan produk pertanian,” seru Wimboh, sapaan akrabnya, Sabtu (4/9/2021).

Wimboh berdialog dengan perwakilan Gapoktan Nakulo dan perwakilan PT Pameling Raja Nusantara (Paranusa) untuk mendengarkan secara langsung perkembangan, serta kendala-kendala yang dihadapi. Terkait dengan implementasi kebijakan stimulus dikeluarkan OJK dan pemerintah dalam mempercepat Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di Kabupaten Malang.

Menurutnya, pengembangan lebih pada bagaimana proses selain komoditi alpukat untuk dijual, namun juga bagaimana memanfaatkan produk tersebut menjadi olahan lain hingga mampu jadi produk unggulan untuk diekspor. Terlebih ada banyak teknologi pertanian yang bisa diterapkan dalam upaya tersebut, diimbangi perbaikan manajemen secara menyeluruh dan memaksimalkan penyerapan sumber daya manusia.

“Dikembangkan diversifikasi produk diimbangi bagaimana menyerap tenaga kerja. Nanti akan dihubungkan dengan ekosistem ekspor. Dikembangkan juga tidak hanya satu tempat, tapi nantinya juga dikembangkan di berbagai tempat di Indonesia,” urainya.

Di masa pandemi, sektor keuangan dibawah pengawasan OJK, didedikasikan untuk mendukung program KUR secara cluster, salah satunya kelompok petani. Mulai dari pembibitan dan penanaman, pemeliharaan, pemanenan, bahkan hingga penjualan akan dipandu secara penuh.

“Di masa pandemi, kebijakan OJK sangat berkepentingan agar masyarakat bisa bertahan bahkan mampu bangkit, salah satunya Perpu 1/2021. Masyarakat pengusaha dapat bantuan, dijamin kreditnya, suku bunga turun, kredit lunak dan kemudahan lainnya,” imbuhnya

Penyerahan simbolis KUR kepada perwakilan kelompok tani. (rhd)

Pada kesempatan tersebut, dilakukan penyerahan simbolis penyaluran KUR kepada kelompok tani Sumber Rejeki dari Desa Pujon dan Gapoktan Nakulo dari Desa Wonorejo dengan masing-masing KUR sebesar Rp50 juta per petani. Sampai Agustus 2021, PT BNI (Persero) Tbk. telah menyalurkan KUR sebesar Rp 4.2 miliar kepada 4 poktan atau gapoktan.

“Ini nantinya juga bisa diperluas terhadap komoditas lain, seperti tomat, cabai dan yang lainnya,” tuturnya.

Sementara itu, Bupati Malang, Sanusi menambahkan, saat ini sedang dikaji persiapan Alpukat Pameling menjadi role model percontohan di tempat lain. Menurutnya, saat ini para petani telah pandai menganalisa ekonomi, memanfaatkan teknologi dan lainnya, dengan menggandeng perguruan tinggi seperti Universitas Brawijaya.

“Ketika analisis ekonomi tinggi, tentu banyak yang menanam. Dan hari ini telah ditanam 50 hektar di Wajak, sekarang berumur sekitar 2 tahun. Dan tahun ketiga ini siap panen,” tandasnya.

Sejak diresmikan pada November 2020 lalu oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, perkembangan Alpukat Pameling cukup signifikan. Produksi dalam negeri lebih dapat ditingkatkan, untuk memenuhi permintaan pasar dalam negeri hingga luar negeri. Maka pengolahan manajemen dari hulu ke hilir harus tertata dengan baik. (rhd)


Baca juga:

Pos terkait