PPKM Dinilai Gagal, Puluhan Mahasiswa Aksi Turun Jalan

Puluhan mahasiswa gelar aksi di depan Balaikota Malang. (jaz) - PPKM Dinilai Gagal, Puluhan Mahasiswa Aksi Turun Jalan
Puluhan mahasiswa gelar aksi di depan Balaikota Malang. (jaz)

Malang, SERU.co.id – Puluhan mahasiswa Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) DPC Malang menyuarakan aksi dengan turun ke jalan. Massa menuntut dan mengoreksi terkait kebijakan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang belum maksimal.

Banyak dampak yang dialami oleh pedagang, pekerja lepas, penarik becak, sopir dan seterusnya berkurang pendapatannya. Bahkan dilarang untuk berjualan, serta hanya diberikan bantuan sosial (bansos) yang belum bisa mencukupi kebutuhan makan sehari-hari.

Bacaan Lainnya

“Mereka kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari jika tidak boleh bekerja,” seru Ketua DPC GMNI Malang, Alan Landi, di depan Balaikota Malang, Jum’at (20/8/2021).

Kebijakan bekerja di rumah atau Work From Home (WFH) yang dikampanyekan pemerintah harus diimbangi solusi. Banyak yang ditimbulkan ketika banyak pegawai dan pedagang dirumahkan.

Menurut Alan Landi, pemerintah gagal dalam menangani covid-19 dengan memberlakukan PPKM terus menerus. Kenyataannya belum sedikit banyak mengurangi kasus penyebaran virus.

“Bagaimana dengan kehidupan dan nafkahnya? Kan tidak ada solusi,” terangnya.

Lebih lanjut, kampanye vaksinasi yang diberikan masif serta sebagai syarat perjalanan kurang pas. Kebijakan tersebut tidak mempertimbangkan keadilan bagi masyarakat yang mempunyai komorbid atau penyakit bawaan yang tidak bisa divaksin.

“Masyarakat yang mempunyai penyakit bawaan jadi tidak bisa divaksin. Tentu ini bukan solusi yang tepat,” ungkapnya.

Tidak hanya itu, problem selanjutnya ada beberapa oknum dilapangan yang memanfaatkan situasi seperti sekarang ini. Pihaknya menegaskan harus ada pengawasan ketat, baik dari bantuan sosial, sampai proses vaksinasi dan sarana prasarana kesehatan lainnya.

Sehingga masyarakat tidak ada yang dirugikan, dengan adanya mafia pandemi covid-19. Termasuk proses vaksinasi, pihaknya menilai bahwa pemerintah gagal menangani wabah covid-19.

“Buktinya meskipun vaksin sudah digencarkan, tetapi kasus di beberapa wilayah justru malah meningkat,” tandasnya, kepada SERU.co.id. (jaz/rhd)


Baca juga:

disclaimer

Pos terkait