Respon Amanah Presiden, Sutiaji: Kita Tahu Gas dan Rem Tangani Covid-19

Walikota Malang ditemui selepas rakor terbatas usai rapat paripurna. (jaz) - Respon Amanah Presiden, Sutiaji: Kita Tahu Gas dan Rem Tangani Covid-19 - Prokes Perekonomian Jalan, Sutiaji: Tidak Boleh Los Dol
Walikota Malang ditemui selepas rakor terbatas usai rapat paripurna. (jaz)
Prokes Perekonomian Jalan, Sutiaji: Tidak Boleh Los Dol

Malang, SERU.co.id – Sambutan Presiden RI Joko Widodo ditanggapi oleh Pemkot Malang bahwa semua bisa dijalankan di daerah. Pemkot mengaku tahu bagaimana harus ‘ngegas dan ngerem’ berkaitan penanganan covid-19 dengan roda perekonomian.

Walikota Malang, Drs H Sutiaji menuturkan, koordinasi dengan semua jajaran terus dilakukan. Penanganan di masa pandemi terus dihadapi seimbang antara kesehatan dan ekonomi. Tidak menjadikan sebuah ketakutan yang berlebihan, serta tetap mematuhi peraturan.

Bacaan Lainnya

“Tapi kita juga tidak boleh los dol, ketika perekonomian terus jalan, kita lupa mengesampingkan protokol kesehatan,” seru Sutiaji, di NCC Balaikota Malang, Senin (16/8/2021).

Seperti disampaikan Jokowi, pandemi mengajarkan pemerintah untuk mencari titik keseimbangan antara ‘gas dan rem’. Dalam pengambilan keputusan harus seimbang antara kepentingan kesehatan dan perekonomian.

Dengan demikian, pemerintah bisa bertahap secara konsisten memegang teguh kebijakan sesuai di lapangan secara dinamis. Karena pandemi berkaitan dengan mobilitas masyarakat yang harus dibatasi, tetapi tidak melumpuhkan ekonomi.

Menurut Sutiaji, pemulihan ekonomi sudah banyak dilakukan. Baik dari Pemkot maupun langsung dari tiap-tiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait yang dimasukkan ke dalam aksi nyata program kerja.

“Sudah ada yang namanya penguatan berbasis daya saing ekonomi kreatif,” ungkap pria penyuka makanan pedas ini.

Lebih lanjut, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) akan terus didorong melalui pendampingan langsung. Dengan teknologi dan kualitas untuk menekan biaya atau cost produksi, tetapi tetap bisa bersaing di pasar global.

“Sehingga ditingkat bersaing masalah harga pasar global, dia (marketplace) masih kalah,” beber pria kelahiran Lamongan ini.

Sutiaji menambahkan, harapan menuju Indonesia Emas sekaligus 17 Agustus 2021, bagaimana Indonesia sesuai dengan tangguh dan tumbuh. Tangguh dalam menghadapi covid-19, serta tumbuh berangsur-angsur perekonomian masyarakat.

Menurutnya, ketangguhan tersebut tercipta manakala semua masyatakat bisa gotong royong, karena manusia tidak bisa hidup sendiri. Tanpa melihat suku hingga agama, yang dilihat ialah kontribusi yang diberikan untuk Indonesia maju.

“Kalau kita tangguh dan kuat, maka akan tumbuh perekonomian. Sehingga apa yang disampaikan pak presiden, bahwa kita harus berdamai, ya beradaptasi dengan covid-19,” pungkasnya. (jaz/rhd)


Baca juga:

disclaimer

Pos terkait