Malang, SERU.co.id – Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya menghelat “Lokakarya Penyamaan Persepsi Pengembangan Desain Klinik Pertanian,” secara daring, Minggu (15/8/2021). Acara ini diikuti oleh peserta dari profesi penyuluh pertanian (64%), akademisi (18%), mahasiswa (5%), petani (5%), dan pengusaha/pemerhati pertanian (7%). Dengan total peserta yang mendaftar sebanyak 240 orang.
Menghadirkan para narasumber berkompeten di bidang pertanian. Di antaranya Rahkmad Hardiyanto (Ketua P4S BumiAji Sejahtera Kota Batu, Duta Petani Milenial 2021); Eko Yudi Sukrianto (Petani Kopi Dampit); Ir Novianto (Chain Manager South East Asia Rijk Zwaan BV); dan Ir Tonny Koestoni Moekasan (Pengelola MyAgri BALITSA).
“Kegiatan ini merupakan rangkaian pelaksanaan Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM) PS Agroekoteknologi FP-UB Tahun 2021. Dengan harapan luarannya dapat digunakan sebagai dasar dalam pembentukan konsep dan desain Unit Klinik Pertanian dan Knowledge Management,” seru Dekan Fakultas Pertanian, Dr Ir. Damanhuri, MS, saat membuka lokakarya, Minggu (15/8/2021).
Sasarannya, agar klinik pertanian modern yang terbentuk dapat digunakan sebagai layanan kepada masyarakat dan wahana yang dapat mendorong capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) UB. Termasuk IKU-2 (mahasiswa mendapat pengalaman di luar kampus), IKU-3 (dosen dapat berkegiatan di luar kampus), dan IKU-5 (hasil kerja dapat digunakan oleh masyarakat).
“Harapannya, klinik pertanian yang akan dibentuk nanti mempunyai fungsi yang lebih luas sesuai dengan era yang berkembang. Walaupun harus meredifinisi dan meredesaining atau remodeling jika diperlukan, agar tetap mampu mengimbangi atau menyelaraskan pesatnya inovasi,” ungkap Dr Sujarwo, Koordinator PKKM UB, didampingi Ketua Lokakarya Prof Ir Arifin Noor Sugiharto, MSc, PhD.
Petani millenial, Rakhmad Hardiyanto menyatakan, petani menyoroti masih banyaknya permasalahan usaha tani yang terkait dengan pola pertanian tradisional, pola konsumsi sehat, produksi yang berkelanjutan, konsumen yang cenderung memilih produk, dan kualifikasi produksi yang harus sesuai pasar.
“Perlu perubahan mindset dan pola kerja dengan memanfaatkan teknologi. Sehingga kaum muda mau terjun mengambil peran dan mengembangkan pertanian modern dan berkemajuan,” tutur Hardi, sapaan petani milenial asal Kota Batu ini.
Adanya klinik pertanian UB nanti, lanjut Hardi, jangan sekedar info budidaya konvensional. Tapi setidaknya menunjukkan semacam dashboard yang bisa diakses secara mudah, fungsi, harga, produk pertanian, quality control, dan smart technology pertanian, mulai hulu hingga hilir.
Sementara, Chain Manager South East Asia di Rijk Zwaan BV, Ir. Novianto, menggarisbawahi tentang perlunya upgrade SDM pertanian yang masih kurang kompeten. Padahal di era ini dituntut inovasi pesat dalam menghadapi modernisasi dan kompleknya persaingan global yang luar biasa.
“Perguruan tinggi harus bisa lebih berperan dan mampu mengantisipasi trend global. Dengan terus menyesuaikan dinamika teknologi, pasar dan lingkungan dalam bisnis pertanian, melalui penyempurnaan kurikulumnya,” ucapnya.
Peneliti utama Balitsa, Ir. Tonny Koestoni Moekasan, saat merepresentasikan MyAgri menyampaikan, masalah-masalah unik yang sering ditemukan selama pelayanan dan pengelolaan klinik pertanian semenjak 2015.
“Bagaimanapun layanan klinik pertanian itu dapat diberikan. Namun layanan yang sifatnya simple, mudah dan murah, misalnya dengan aplikasi berbasis android, seperti WhatsApp (WA), dan penyampaian momen interaktif masih menjadi pilihan yang diinginkan. Baik dari sisi pengelola maupun sisi masyarakat pengguna,” tandasnya.
Dalam kegiatan lokakarya ini diperoleh suatu rumusan, perlu dilakukan redifinisi dari klinik pertanian konvensional dengan klinik pertanian era 4.0. Sehingga dalam pembentukannya perlu redisain, atau minimal ada modifikasi dari konsep klinik yang umum dipahami saat ini.
Selanjutnya pelibatan para pakar, baik dari petani, konseptor, pendidikan, komunikator, ahli IT dan ahli-ahli lain yang terkait sangat penting. Berkolaborasi bersama mewujudkan lahirnya sebuah klinik pertanian modern yang dimiliki oleh Universitas Brawijaya. (rhd)
Baca juga:
- Kota Batu Terima Sapi Kurban Seberat 1.049 Kg dari Presiden Prabowo
- Babinsa Sukun Monitoring Gudang Bulog, Pastikan Stok dan Kualitas Beras Aman
- Iduladha, Wali Kota Batu Ingatkan Pentingnya Keimanan dan Pengorbanan
- Wali Kota Malang Apresiasi Bantuan Sapi Kurban Presiden Prabowo Berdayakan Peternak Lokal
- Ribuan Warga Muhammadiyah Salat Iduladha di Stadion Brantas di Kota Batu