Malang, SERU.co.id – Kebutuhan papan atau kebutuhan rumah sebagai tempat tinggal sangat dibutuhkan bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) di Kabupaten Malang. Merespon hal ini, pengembang perumahan atau developer terus membangun perumahan, meski dalam kondisi pandemi. Namun kenyataan di lapangan, beberapa developer tak mampu melanjutkan pembangunan lantaran terkendala keuangan akibat terdampak pandemi covid-19.
Di sisi lain, sebagian developer tetap optimis membangun dan menjual perumahan meski di masa pandemi covid-19. Seperti pengembang perumahan Omah Perdana, yang dibangun di Desa Sukolilo, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang. Bahkan rumah yang dibangun itu rumah bersubsidi, dimana diperuntukan bagi MBR.
“Dari total rumah bersubsidi yang kami bangun sebanyak 148 unit rumah, dan yang sudah terjual 94 unit rumah. Kini masih tersisa 54 unit rumah, dengan luas tanah 60 meter persegi (m2), dan harga Rp 150.500.000. Harga tersebut yang menentukan pemerintah,” seru Owner Omah Perdana, Joni Sujadmiko, kepada SERU.co.id, Selasa (10/8/2021)
Rumah bersubsidi itu sudah diatur dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 20/PRT/M/2019 tentang Kemudahan dan Bantuan Pemilikan Rumah Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah. Sehingga luas tanah dan harga sudah diatur dalam peraturan menteri tersebut, dirinya hanya menyediakan lahannya saja.
Menurutnya, rumah bersubsidi saat ini memang sangat diminati masyarakat. Antusias masyarakat untuk memiliki rumah bersubsidi sangat tinggi, meski di saat pandemi covid-19.
“Meski secara usaha harga rumah bersubsidi sangat mepet, tapi kami tetap membangun. Karena niatnya ingin membantu masyarakat Kabupaten Malang yang berpenghasilan rendah untuk memiliki rumah,” beber Joni.
Dirinya mengaku fokus pada pembangunan rumah bersubsidi. Untuk bisa mendapatkan rumah itu, MBR bisa membeli secara tunai atau kredit melalui Kredit Perumahan Rakyat (KPR) yang difasilitasi oleh bank penjamin.
Sementara, ada beberapa rumah yang dibangun dengan luas tanah lebih dari 60 m2, dengan harga berbeda lebih tinggi lantaran aturannya seperti itu. Dimana rumah tersebut tidak termasuk rumah bersubsidi dengan jumlah unit terbatas.
“Kami memfasilitasi teman-teman wartawan di Malang, dengan bekerjama melalui Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Malang Raya, agar bisa memiliki rumah bersubsidi. Dan kami siap membantu dalam proses kepemilikan rumah bersubsidi untuk bisa mendapatkan bank penjamin,” urai Owner Nendhes Kombet (NK) Cafe, yang berada di Desa Ampeldento, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang.
Saat ini, sudah ada 12 unit rumah ready stok atau siap huni, sehingga masyarakat dan teman-teman wartawan bisa langsung memiliki. Disebutkannya, di area Omah Perdana juga dibangun toko untuk usaha sebanyak 14 unit, dan sudah terjual 8 unit. (rhd)
Baca juga:
- Dr Sholikh Al Huda Minta Kejagung Tidak Kendor Usut Kasus Korupsi Pengadaan Chromebook
- Marsma Reza Sastranegara Ngopi Bareng Wartawan Sambil Bahas Sinergi Lanud Abd Saleh dan Media
- DPRD Jatim Dorong Kota Malang Jadi Pilot Project Pelayanan Publik Berbasis Digital
- Gunung Semeru Erupsi, BMKG Pantau Sebaran Abu Vulkanik ke Arah Barat
- Kisah Duka Dosen Asal Madura yang Gugur Menuju Tanah Suci