Mojokerto dan Surabaya Capai Target 70 Persen Vaksinasi

Gubernur Jatim menanyakan kondisi salah satu mahasiswa usai divaksin. (rhd) - Mojokerto dan Surabaya Capai Target 70 Persen Vaksinasi
Gubernur Jatim menanyakan kondisi salah satu mahasiswa usai divaksin. (rhd)

Malang, SERU.co.id – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur telah sukses mencapai target sementara 70 persen vaksinasi di wilayah kabupaten kota di Jawa Timur. Kota Mojokerto dan Kota Surabaya telah memenuhi target 70 persen vaksin dosis pertama. Harapannya, kabupaten kota lainnya akan mengikuti, jika aliran vaksin sesuai skema kedatangan.

Upaya percepatan vaksinasi disiasati oleh Pemprov Jawa Timur melalui pendekatan aglomerasi dengan menggandeng beberapa instansi dan perguruan tinggi. Salah satunya Universitas Brawijaya (UB) Malang menggelontorkan 5.000 dosis vaksin AstraZeneca, di Gedung Samantha Krida UB, selama 4 (empat) hari, Jumat-Senin (6-9/8/2021).

Bacaan Lainnya

“Kami tidak berbasis kuota, namun jenis vaksin mana yang datang, maka sesuai regulasi kami alirkan ke wilayah tersebut. Hingga hari ini, yang baru 70 persen memenuhi target dosis pertama itu Kota Mojokerto dan Kota Surabaya,” seru Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, di sela tinjauan vaksinasi di UB, Jumat (6/8/2021).

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, mengatakan pihaknya saat ini telah mengkomunikasikan dengan berbagai perguruan tinggi untuk turut membantu  akselerasi vaksinasi.

“Kenapa akselerasi, karena pada dasarnya kuota vaksin ada di masing-masing kabupaten/kota. Sedangkan vaksinasi yang dilakukan oleh perguruan tinggi ini, diluar dari kuota yang ada di kabupaten/kota,” jelas mantan Mensos ini.

Menurut gubernur wanita pertama di Jatim, pendekatan aglomerasi saat ini menjadi bagian penting untuk bisa menghitung bagaimana percepatan vaksinasi jika dilakukan di setiap titik. Karenanya wilayah Malang harus dilihat sebagai satu kesatuan aglomerasi Malang Raya, meliputi Kota Malang, Kabupaten Malang dan Kota Batu.

“Kalau hari ini ada vaksinasi di sini, selanjutnya melakukan vaksinasi di minggu-mingu berikutnya sampai kemudian jatuh tempo dosis kedua. Meski saat ini dosis kedua masih minus 4,2 juta, dan kami upayakan indent ke Kemeskes,” bebernya.

Khofifah berdialog dengan mahasiswi saat skrining sebelum vaksin. (rhd) - Mojokerto dan Surabaya Capai Target 70 Persen Vaksinasi
Khofifah berdialog dengan mahasiswi saat skrining sebelum vaksin. (rhd)

Lebih lanjut disampaikan Khofifah, pihaknya saat ini juga telah menyiapkan vaksin sinopharm bagi penyandang disabilitas. Total keseluruhan disabilitas merupakan 30 persen dari jatah penerima vaksin di Jatim.

“Kami ajak dinas sosial ke sini untuk mengkoordinasikan vaksinasi bagi penyandang disabilitas. Apalagi asosiasi disabilitas di UB  sangat kuat, sehingga mereka inilah yang nantinya akan menyampaikan ke asosiasi disabilitas yang lain. Bahwa vaksin sinopharm untuk difabel saat ini sudah siap dan sudah didrop di masing-masing kabupaten/kota,” paparnya.

Senada, Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur, Alwi, menyebutkan, ada sekitar 51 ribu difabel di Jawa Timur yang nantinya akan mendapatkan vaksin sinopharm.

“Hal ini sudah mulai dilakukan di Jawa Timur, khususnya di beberapa titik di kota Malang, yakni di Unisma, UMM, dan hari ini di UB,” sebutnya.

Selain difabel, nantinya Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) di Jawa Timur juga akan menerima vaksin. Ada sekitar 60 ribu ODGJ yang akan mendapatkan vaksin.

Sementara itu, Rektor UB, Prof Dr Ir Nuhfil Hanani AR, MS mengaku, UB siap untuk membantu akselerasi percepatan vaksinasi, terutama di Aglomerasi Malang raya.

“Untuk dosen UB sudah 100 persen di vaksinasi semua. Sedangkan untuk mahasiswanya mulai vaksin hari ini, terutama yang tinggal di Malang. Ada sekitar 5.000 dosis yang disiapkan untuk pelaksanaan vaksin selama empat hari. Tapi nanti kalau masih kurang, kita minta tambah lagi vaksinnya,” pungkasnya. (rhd)


Baca juga:

disclaimer

Pos terkait