PTM atau Daring? Sutiaji: Tidak Bisa Begini Terus

Walikota monitoring PTM dengan prokes ketat. (rhd) - PTM atau Daring? Sutiaji: Tidak Bisa Begini Terus
Walikota monitoring PTM dengan prokes ketat. (rhd)

Malang, SERU.co.id – Gerakan vaksinasi massal telah digulirkan bagi siswa sekolah secara serentak dimotori oleh Pemprov Jawa Timur. Sementara di Kota Malang, meski sebagian anak sudah divaksin, Pemkot Malang belum bisa membuka Pembelajaran Tatap Muka (PTM).

Walikota Malang, Drs H Sutiaji menjelaskan, harapannya PTM bisa dibuka bulan Agustus, meskipun masih dalam Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Bacaan Lainnya

“Belum, insyaallah rapat semalam (kemarin malam). Kita tidak bisa begini terus,” seru Sutiaji.

Pihaknya menekankan, PPKM tidak boleh berhenti, harus tetap ditanamkan untuk taat 5M. Ditambah vaksinasi dilakukan oleh guru atau tenaga pendidik sebagai contoh, disusul para siswa untuk menambah heard imunity. Sehingga PTM menjadi perhatian untuk dilaksanakan.

“Dalam PTM yang telah berjalan kemarin, rata-rata tidak ada paparan covid-19 dari kerumunan proses belajar mengajar di sekolah. Ini kedepan saya minta kran dibuka sedikit-sedikit. Sekolah dibuka, tapi tetap memakai protokol,” tandas pria penghobi badminton ini.

Menurut Sutiaji, anak-anak memiliki titik jenuh ketika PTM dalam jaringan (daring) berada di rumah selama berbulan-bulan. Intensitas lama berada dirumah membuat psikis orang tua dengan anak terkadang menyimpang. Sekitar 30 persen tidak jarang melakukan tindak Kekerasan Dala Rumah Tangga (KDRT).

Sementara, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kota Malang dan Kota Batu, Dr Ema Sumiarti mengungkapkan, vaksinasi mendukung terealisasinya PTM. Terlebih bagi siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) membutuhkan praktik langsung.

“Apalagi SMK kan ada mapel produktif atau praktik masuk dengan terbatas,” bebernya.

Tercatat di Kota Malang jumlah siswa sebanyak 48.338, jumlah guru dan tenaga pendidik 5.250. Yang sudah tervaksin dosis pertama sejumlah 4.337 dengan prosentase 82,6 persen, dan dosis dua 4.315 atau setara 82,1 persen. (jaz/rhd)


Baca juga:

disclaimer

Pos terkait