Malang, SERU.co.id – Marsekal TNI Hadi Tjahjanto tiba di Makodim 0833/Kota Malang dalam rangkaian kunjungan kerja di wilayah Malang Raya, Sabtu (31/7/2021). Usai tinjauan di Puskesmas Lawang, Puskesmas Ardimulyo, dan Puskesmas Polowijen.
Kunjungan ini meninjau secara langsung kesiapan para petugas tracer untuk menekan laju penyebaran covid-19 di wilayah Malang Raya. Oleh karena itu, petugas satuan TNI dari 3 (tiga) matra, yaitu Babinsa, Babinpotdirga, Babinpotmar, dihadirkan di Makodim 0833 ini.
“Mulai besok laksanakan kerjasama yang dengan petugas di Puskesmas, dimana kalian berdinas. Manfaatkan alat dan sistem tracing yang kalian kuasai untuk menekan penyebaran covid-19,” seru Marsekal Hadi Tjahjanto, usai memberikan laptop kepada para Babinsa, Babinpotdirga dan Babinpotmar.
Sebelumnya para babinsa ini telah mendapatkan pelatihan menggunakan aplikasi mencari data penyebaran virus covid-19, dengan SILACAK. Tugas para tracer TNI ini, mendapatkan informasi melalui tracing dan melakukan koordinasi lanjutan dengan pihak terkait dalam menentukan tindakan di lapangan.
Aplikasi Silacak adalah program penguatan tracing dalam penanganan pandemi covid-19. Kemenkes telah meluncurkannya di 51 Kabupaten/Kota pada 10 provinsi di Indonesia. Saat presentasi di depan Panglima TNI, Babinsa Babinkamtibmas juga menunjukkan kemampuan manajemen stigma dan komunikasi resiko, serta pendampingan karantina dan isolasi mandiri.

Kodim 0833 menugaskan para Babinsa sebagai tracer covid-19. Pola kerja tracer mencari informasi langsung ke tingkat RT dan RW untuk mendeteksi jika ditemukan sebaran covid-19. Dalam pelaksanaan di lapangan, suspect diarahkan petugas mengikuti prosedur mulai swab/PCR hingga penanganan isoter atau isoman.
Selain itu, peran serta para Babinsa diharapkan dapat meningkatkan kedisiplinan semua lapisan masyarakat menjaga prokes. Sehingga memaksimalkan peran masing-masing wilayah untuk segera lepas dari situasi pandemi.
“Harapannya bisa diterapkan pada 4 pilar, yakni Babinsa, Bhabinkamtibmas, Kelurahan dan Puskesmas. Dari hasil tracing dimasukkan ke aplikasi Silacak. Sedangkan aplikasi Inarisk dari BNPB, digunakan untuk mendeteksi kadar gangguan, misalnya gangguan covid,” urai Dandim 0833 Kota Malang, Letkol Arm Ferdian Primadhona.

Nanti di aplikasi inaRISK, lanjut Dandim 0833, akan memberikan informasi apakah di daerah tersebut adalah zona merah, zona oranye, zona kuning, atau zona hijau. Sehingga, aplikasi Silacak dan inaRISK ini saling melengkapi.
“Dengan diterapkannya kedua aplikasi tersebut, diharapkan dapat mempermudah petugas untuk melakukan proses tracing. Sehingga insyaallah, dapat menekan angka konfirmasi positif Covid 19 di suatu wilayah,” tandasnya.
Panglima TNI ini hadir bersama sejumlah pejabat lain. Diantaranya Kabaharkam Polri Komjen Pol Arief Sulistyanto, Kapolda Jatim Irjenpol Nico Afinta, Pangdivif 2 Kostrad Mayjend TNI Andi Muhammad, Danlanud Abdul Rachman Saleh Marsma TNI Zulfahmi dan PangdamV Brawijaya Mayjend TNI Suharyanto.
Hadir pula Kepala BNPB Letjen TNI Ganip Warsito, Walikota Malang, Bupati Malang, Forkopimda Malang Raya, serta para pejabat TNI Polri Malang Raya dan tenaga kesehatan. (rhd)
Baca juga:
- Pemkot Malang Tak Kuasa Hadapi Alih Fungsi Lahan Pertanian Terdesak Perumahan
- Polres Batu Aksi Pasang Stiker Call Center 110 Di Lokasi Strategis Demi Pelayanan Cepat
- Polisi Dalami Motif Pengeroyokan Pelajar SMKN 4 Malang Diduga Kesalahpahaman
- Seorang Lansia di Tumpang Tewas Terbakar di Dalam Rumahnya
- Gaji ke-13 untuk ASN dan Pensiunan Cair Mulai 2 Juni 2025