Siswa MTsN 1 Kota Malang Raih Dua Medali Internasional dalam InIIC 2021

Tim KIR MTsN 1 Kota Malang Raih Dua Medali Internasional dalam InIIC 2021. (ist) - Siswa MTsN 1 Kota Malang Raih Dua Medali Internasional dalam InIIC 2021
Tim KIR MTsN 1 Kota Malang Raih Dua Medali Internasional dalam InIIC 2021. (ist)

Malang, SERU.co.id – Catatan prestasi bergengsi MTsN 1 Kota Malang terus ditorehkan sebelum akhir tahun pelajaran 2020-2021. Masih hangat, dua prestasi tingkat internasional sekaligus ditorehkan dalam ajang InIIC (International Invention and Innovative Competition) Series 1 – Malaysia, Sabtu (12/6/2021) lalu.

Hal yang membanggakan bagi siswa Matsanewa, mereka menjadi yang terbaik pada kategori siswa. Adalah Aqila Razzan, Farsya Fahira, Salwa Dilara, dan Fairuz Daffa, mampu bersaing dengan siswa SMA, MA, dan SMK. Dengan mempersembahkan Diamond Award (juara umum kategori siswa) dan medali emas.

Bacaan Lainnya

“Kegiatan tahun ini masih dilaksanakan secara daring. Pertama kami melakukan pendaftaran dan kemudian mengumpulkan poster serta video presentasi. Ada dua judul penelitian yang kami kirimkan ke panitia InIIC,” jelas Pembina KIR MTsN 1 Kota Malang, Annestiana Handini, S.Pd, dikutip dari laman mtsn1kotamalang.sch.id.

Menurutnya, InIIC adalah ajang yang bertujuan mengundang profesional, mahasiswa, dan pelajar untuk menggunakan kreativitas mereka, bekerja secara individu atau tim dengan industri, pemerintah, dan mitra masyarakat, untuk mengidentifikasi masalah terkait aksesibilitas.

“Termasuk menciptakan solusi inovatif, hemat biaya, dan praktis untuk menyelesaikan masalah tersebut,” imbuhnya.

Proyek penelitian yang berhasil meraih Diamond Award adalah The New Design of Rectifier and Electric Booster to Support Micro Energy Harvesting Device. (Desain Baru Rectifier dan Electric Booster untuk Mendukung Perangkat Pemanen Energi Mikro, red).

Sedang penelitian yang sukses mendapatkan medali emas berjudul Inpestor 1.0 (Innovative Pest Attractor) to Increase Productivity of Tobacco as Superior Commodity in Southeast Asia. (Inpestor 1.0 [Inovatif Pest Attractor] untuk Meningkatkan Produktivitas Tembakau Sebagai Komoditi Unggul di Asia Tenggara, red).

“Alhamdulillah, tentunya kami sangat bersyukur atas prestasi yang diraih anak-anak. Ini adalah tahun ketiga keikutsertaan kami di InIIC. Tahun pertama kami dapat (medali) perak, tahun kedua dapat (medali) emas dan diamond (award). Alhamdulillah di tahun ketiga kami bisa mempertahankan raihan (medali) emas dan diamond (award) tersebut,” beber Annes.

Guru alumnus Universitas Negeri Malang (UM) ini berharap, anak didiknya tetap rendah hati dan tetap semangat belajar serta menjadikan prestasi ini sebagai pemicu bagi mereka untuk berkarya lebih baik lagi.

Tercatat sementara, keseluruhan 304 prestasi telah dipersembahkan oleh siswa-siswi kelas 7 hingga kelas 9 MTsN 1 Kota Malang pada tahun pelajaran 2020/2021. Di antaranya 34 prestasi tingkat Kota/Malang Raya, 21 prestasi tingkat Provinsi Jatim dan Jawa-Bali, 172 prestasi tingkat nasional dan 77 prestasi tingkat internasional.

“Tak hanya siswa, para guru MTsN 1 juga telah menyumbangkan 8 prestasi, mulai tingkat Kota/Malang Raya hingga nasional. Secara keseluruhan 312 prestasi, termasuk yang terbaru InIIC, disumbangkan oleh siswa dan guru pada tahun pelajaran 2020/2021 ini,” ungkap Kepala MTsN 1 Malang, Drs Samsudin MPd, kepada SERU.co.id.

Tentunya capaian ini sangat luar biasa di masa pandemi Covid-19. Jumlah ini masih akan terus bertambah, hingga akhir tahun pelajaran 2020/2021.

“Insyaallah, target kami melebihi 300-an prestasi
yang disumbangkan oleh siswa dan guru Matsanewa pada tahun pelajaran 2020/2021,” beber Kepala MTsN 1 Kota Malang ketujuh ini, terhitung sejak berdiri tahun 1987.

Menurutnya, secara kuantitas lomba yang diikuti memang menurun dibandingkan sebelum awal pandemi. Namun secara kualitas cukup mendominasi prestasi di tingkat nasional dan internasional. Disusul prestasi tingkat Jawa-Bali dan Malang Raya.

“Dibanding tahun sebelumnya, 458 prestasi di tahun pelajaran 2019/2020, memang ada selisih dibawahnya. Sangat wajar dan bisa dimaklumi karena pandemi covid-19. Kalau tidak ada lomba, tak mungkin dipaksakan ikut lomba dimana,” tandas Sam, sapaan akrabnya. (zul/rhd)


Baca juga:

disclaimer

Pos terkait