UMM 10 Besar PTN-PTS Penerima Hibah PKKM 2021

Kampus Universitas Muhammadiyah Malang. (ist) - UMM 10 Besar PTN-PTS Penerima Hibah PKKM 2021
Kampus Universitas Muhammadiyah Malang. (ist)

Malang, SERU.co.id – Kebijakan Kampus Merdeka sejak tahun lalu melahirkan berbagai program. Salah satunya, Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM) untuk meningkatkan kualitas dan relevansi program sarjana. Sebagai kampus unggul, Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) turut serta dan berhasil mendapatkan pendanaan program tersebut pada Juni ini.

Ketua Tim Taskforce PKKM UMM Prof Dr Ir Sujono, MKes menuturkan, UMM berhasil memperoleh pendanaan lebih dari Rp8,1 miliar. Raihan tersebut menempatkan UMM di posisi pertama Perguruan Tinggi Swasta (PTS) penerima dana PKKM.

Bacaan Lainnya

“Kami juga berada di posisi pertama di antara 28 perguruan tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah yang memperoleh dana hibah ini,” seru Sujono.

UMM menempati posisi kesepuluh PTN-PTS penerima bantuan pemerintah PKKM tahun 2021. UMM bertengger bersama Universitas Gadjah Mada (UGM), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Universitas Brawiajaya (UB), Universitas Indonesia (UI), Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Jember (Unej) Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Negeri Malang (UM) dan Universitas Tadulako (Untad).

Dijelaskan Sujono, UMM yang digolongkan di Liga I mampu berkompetisi dengan PTN dan PTS. Lantaran mampu meloloskan empat prodinya, yakni Prodi Teknik Mesin, Teknologi Pangan, Peternakan dan Akuakultur. Sebelum diajukan, keempat prodi itu juga sudah melalui penilaian dari universitas, sehingga meningkatkan persentase lolos di tahap PKKM.

“Sebenarnya ada lima prodi dan Institutional Support System yang sudah kami ajukan. Namun hanya ada empat yang lolos dan didanai,” terangnya.

Selaras dengan Sujono, Wakil Rektor I UMM Prof Dr Syamsul Arifin, MSi menerangkan, delapan Indikator Kinerja Utama (IKU) yang tercantum pada dasarnya menekankan pada tiga hal. Ketiganya adalah peningkatan kualitas lulusan, dosen dan pengajar, serta Prodi.

“Tujuannya, melahirkan lulusan yang dapat memperoleh pekerjaan dalam masa tunggu yang relatif tidak lama. Selain itu, juga mendorong lulusan untuk mampu melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi. Tentu hal itu bisa digapai melalui dosen yang berkualitas dan dibarengi dengan akreditasi yang bagus,” tegasnya.

Syamsul merasa bersyukur UMM bisa mendapatkan dana hibah ini, mengingat ada ribuan perguruan tinggi yang juga berusaha meraihnya. Ia mengapresiasi kinerja dari tim taskforce di tingkat universitas dan prodi yang sudah bekerja siang malam demi melancarkan proses program PKKM.

“Melihat dana hibah yang banyak, UMM akan selalu trasnparan dan bertanggungjawab dalam menggelontorkan dana hibah terkait,” jelasnya. Kamu sendiri

Sementara itu, Rektor UMM Dr Fauzan, MPd menuturkan, sebenarnya UMM sudah mendesain konsep kampus merdeka sejak lama, yakni pada tahun 2000-an. Sejumlah unit bisnis yang telah dimiliki UMM menjadi laboratorium terapan bagi mahasiswa.

“Kami juga memiliki banyak kerjama sama, baik dalam negeri maupun luar negeri. Sebut saja jalinan dengan Erasmus Mundus Plus dari konsorsium Uni Eropa yang melibatkan mahasiswa, karyawan, serta dosen,” jelasnya.

Selain itu, Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) UMM yang kini diubah menjadi Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) juga meyediakan berbagai skema. Tidak hanya terbatas pada skema top down saja, tapi juga menggunakan skema yang disesuaikan dengan passion mahasiswa.

“Berbagai kebijakan equivalensi seperti ini sudah kita lakukan sejak lama. Maka, secara substansial UMM relatif siap karena budaya yang telah dibangun memang selaras dengan konsep kampus merdeka,” tandas Fauzan. (rhd)


Baca juga:

disclaimer

Pos terkait