Peringati Harkitnas, GRJ Dukung TNI-Polri Berantas Terorisme KKB Papua

Massa aksi di bundaran depan DPRD Jember. (ist) - Peringati Harkitnas, GRJ Dukung TNI-Polri Berantas Terorisme KKB Papua
Massa aksi di bundaran depan DPRD Jember. (ist)

Jember, SERU.co.id – Memperingati Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) pada 20 Mei, massa aksi yang mengatasnamakan Gerakan Reformasi Jember (GRJ) dan anggota ormas Pemuda Pancasila melakukan aksi unjuk rasa. Aksi unjuk rasa digelar di bundaran depan DPRD Jember, Kamis (20/5/2021).

Dalam aksinya, massa berjumlah puluhan itu membentangkan spanduk yang berisi penolakan terhadap gerakan separatis di Papua. Dalam orasinya, Korlap Aksi Kustiono Musri, mendesak pemerintah RI untuk menumpas habis Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). GRJ juga mendukung TNI-Polri untuk menumpas pelaku terorisme KKB Papua.

Bacaan Lainnya

”Hari ini adalah Hari Kebangkitan Nasional. Saat ini momen yang sangat baik untuk bangsa ini untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan semua wilayah NKRI. Untuk itulah kita dukung TNI-Polri menumpas habis kelompok teroris separatis di Papua,” seru Kustiono, Kamis (20/5/2021).

Dalam orasinya, Pemkab Jember juga dituntut untuk membubarkan Aliansi Mahasiswa Papua di Jember. Yang seringkali menuntut kemerdekaan Papua.

“Papua itu bagian dari Indonesia, kita dukung kebijakan pemerintah menumpas kelompok kriminal teroris yang telah membunuh ratusan anak-anak bangsa yang tak berdosa,” teriaknya.

Dalam pengawalan ketat anggota Polres Jember, Satpol PP dan TNI, massa kemudian bergerak menuju ke halaman gedung DPRD untuk melanjutkan orasinya. Di depan halaman gedung dewan, massa melanjutkan aksinya dengan berorasi dan menyanyikan lagu-lagu nasional.

Massa kemudian berniat menemui anggota DPRD Jember, namun seluruh anggota DPRD saat ini sedang berada di luar kota melakukan kegiatan dinas kunjungan kerja (kunker).

Massa kemudian meminta izin kepada aparat untuk  memasang  pamflet yang mereka bawa, untuk dipasang di papan pengumuman yang ada di dalam ruang lobi gedung. Usai berorasi, tak lama massa kemudian membubarkan diri. (yas/rhd)


Baca juga:

disclaimer

Pos terkait