Malang, SERU.co.id – Beberapa minggu terakhir jumlah kasus pasien terpapar mengalami kenaikan yang signifikan. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang menganalisa penyebaran kasus positif Covid-19 bukan dari penularan dari lingkungan keluarga, melainkan klaster individu.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang, dr Husnul Muarif mengatakan, penambahan kasus konfirmasi positif berasal dari lingkungan keluarga, sudah bisa dikatakan hampir tidak ada. Namun, penambahan lebih pada kasus masing-masing individu yang terpapar.
“Kluster keluarga hampir tidak ada. Jadi kasus baru tidak di keluarga, tapi individu,” seru dr Husnul Muarif, di Balaikota Malang.
Kenaikan kasus baru Covid-19 ini juga menambah tingkat keterisian bed di fasilitas kesehatan yang tersedia. Meski begitu, secara akumulasi jumlah tersebut dinilai masih fluktuatif bila dibanding sebelumnya.
“Kasus harian masih ada ya, sekalipun fluktuatif kayak kemarin, kasus baru itu dua. Sebelumnya kasus baru itu ada 12, jadi fluktuatif untuk kasus hariannya,” ujarnya,
Pihaknya terus mewanti-wanti kembali untuk membatasi mobilitas, yang saat ini sudah mulai mengalami peningkatan. Kesadaran masyarakat tidak boleh lalai dalam menerapkan protokol kesehatan. Terlebih mendekati lebaran, banyak mall, swalayan dan pusat perbelanjaan, menjadi jujugan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan.
“Sehingga stay at home itu hingga saat ini adalah yang paling efektif,” papar pria yang pernah menjabat Direktur RSUD Kota Malang ini.
dr Husnul menerangkan, keterisian bed di fasilitas kesehatan Covid-19 Kota Malang mengalami tren kenaikan. Kecenderungan naik bisa dilihat, safehouse yang biasanya 30-40 menjadi 79. Sementara di RSUD Kota Malang sebanyak 49 tempat tidur ruang isolasi, yang sebelumnya angkanya 12-15, sekarang sudah 20-an.
“Di RS lain rata-rata dari 33,6 persen naik ke 45 persen,” ungkapnya.
Diketahui, berdasarkan data Satgas Penanganan covid-19, jumlah terkonfirmasi kasus positif covid-19, pada 29 April 2021 ada 1.657.035 kasus. Dari jumlah kasus tersebut 1.511.417 orang terkonfirmasi sembuh, 45.116 pasien meninggal dunia, dan 100.502 pasien masih dalam perawatan. (ws1/rhd)
Baca juga:
- Seluruh Jemaah Haji Indonesia Tiba di Makkah, Siap Jalani Wakuf di Arafah
- Satu WNI Meninggal di Gurun Makkah, Dua Lainnya Diselamatkan Usai Coba Masuk Secara Ilegal
- 541 Atlet KONI Kota Batu Lolos Mengikuti Porprov IX Jatim 2025
- KONI Batu Bakar Semangat Tanding Atlet Lewat Character Building
- Pemkot Malang Tak Kuasa Hadapi Alih Fungsi Lahan Pertanian Terdesak Perumahan