Malang, SERU.co.id – Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) bersama Forkopimda Kota Malang melakukan Pemantauan Ketersediaan dan Stabilitas Harga Bahan Pokok di sejumlah titik. Pemantauan ini, selain memastikan ketersediaan stok sembako pada Bulan Ramadan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri Tahun 2021. Juga memastikan ketersediaan stok BBM dan LPG.
Selain menyasar Pasar Sawojajar, Gudang Baru BULOG Jl. Kolonel Sugiono Malang, dan Distributor UD. Murni Jl. Kyai Tamin 68, Kota Malang. TPID Kota Malang juga mengunjungi agen LPG PT Ilham Berkah Jaya Jl. Kolonel Sugiono 93/121, dan Fuel Terminal Pertamina Malang Jl. Halmahera, Kota Malang.
“Dari ketersediaan saat ini, InsyaAllah stok aman. Sehingga belum bisa dipastikan apakah diperlukan operasi pasar,” terang Walikota Malang Sutiaji, Rabu (28/4/2021).

Disebutkannya, saat ini tidak ada kelangkaan stok LPG dan BBM. Baik LPG tabung 3 kilogram hingga 12 kilogram. Ketersediaan BBM pun dipastikan aman, baik untuk momen mudik lokal maupun wisatawan.
Sementara itu, Branch Sales Fuel Terminal Malang, Ahmad Ubaidillah M mengatakan, pada saat Ramadan dan menjelang Idul Fitri, pihaknya sudah mengantisipasi persiapan kenaikan permintaan BBM dan LPG.
“Kami tetap akan melihat data di 2019. Terkait kenaikan permintaan BBM dan LPG, kami antisipasi. Estimasi kenaikan BBM Gasoline sekitar enam persen, BBM Gasoil sekitar empat persen, dan LPG sekitar lima persen,” ungkap Ubaidillah.
Dijelaskannya, BBM jenis Gasoline meliputi Premium, Pertalite, Pertamax, dan Pertamax Turbo. Sementara BBM jenis Gasoil meliputi Solar, Biosolar, Dexlite, dan Pertamina Dex.
Sedangkan LPG PSO itu jenis LPG 3 Kg. Serta LPG NPSO meliputi Bright Gas 5.5 Kg, Bright Gas dan Elpiji 12 Kg, LPG 50 Kg, serta LPG Bulk.
Pihaknya menambahkan, persediaan BBM dan LPG selama H-7 dan H+7 Hari Raya Idul Fitri akan aman. Jika memang ada stok yang tersisa, akan didistribusikan ke masing-masing depo maupun agen.
“Itu nanti akan kontinyu terus setiap hari, LPG juga cukup bisa lima sampai tujuh hari. Untuk kesediaan LPG, bisa didapatkan mulai dari Depo LPG, stasiun pengisian hingga ke agen-agen LPG,” bebernya, mendampingi Fuel Terminal Manager Malang, Sidhi Pratomo Harja.
Lain halnya, Sales Area Manajer Malang-Banyuwangi, Shindo Priyo menuturkan, kebutuhan BBM di Malang sekitar 2000 liter per hari untuk Malang Raya. Kemudian kebutuhan LPG 400 ton setiap hari di wilayah Malang Raya.
“Pertamina kan tidak hanya melihat satu kabupatan kota, tapi seluruh Malang Raya,” pungkasnya.
Secara terpisah, Kepala Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Malang, Azka Subhan Aminurridho mengatakan, kenaikan harga bahan pokok tahun ini masih dalam batas wajar menjelang lebaran. Dari sisi perekonomian merupakan dinamika inflasi.
“Menandakan ekonomi mulai bertumbuh, dibandingkan pandemi 2020 lalu. Sebab beberapa bulan Kota Malang mengalami deflasi, itu kurang baik. Baru Maret kemarin terjadi inflasi, meski tipis,” seru Azka.
Meski pertumbuhan ekonomi sangat dibutuhkan, namun prioritas utama saat pandemi adalah kesehatan. Ketika kesehatan benar-benar terlepas dari covid-19, maka pemulihan ekonomi akan lebih mudah bangkit.
“Kami optimis, jika covid-19 ini menurun dan menghilang, maka pertumbuhan ekonomi akan lebih mudah. Yang penting manajemen 2 V, vaksin dan virus dapat dikendalikan, kami optimis ekonomi kembali pulih,” tandas Azka. (adv/ws1/rhd)
Baca juga:
- Fatayat NU Kota Batu Siap Dukung Visi Misi Kepala Daerah
- DKP Kabupaten Malang Targetkan 42 Kelompok B2SA, Dorong Kesejahteraan Lewat Berkebun
- Mensos Hadiri Peringatan HLUN 2025 di Jember, 4.000 Lansia Senam Massal
- Ribuan Buruh Siap Geruduk Istana Merdeka Tuntut Perlindungan di Tengah Gelombang PHK
- Karate Championship Piala Dandim 0833 Ajang Pencarian Bibit Unggul Atlet Nasional Internasional