Kota Batu Sekolah Tatap Muka Juli, UAS SMP Daring

Pembelajaran daring oleh siswa Kota Batu pada spot wifi gratis di Desa Bumiaji. (ws2) - Kota Batu Sekolah Tatap Muka Juli, UAS SMP Daring
Pembelajaran daring oleh siswa Kota Batu pada spot wifi gratis di Desa Bumiaji. (ws2)

Batu, SERU.co.id – Meski Kota Malang dan Kabupaten Malang telah menerapkan sistem luring pada Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Kota Batu masih bertahan dengan menerapkan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) daring untuk tenaga pendidik dan peserta didiknya hingga Juli mendatang.

Pasalnya, hingga saat ini Kota Batu masih mengacu pada Perwali Kota Batu Nomor 6 tahun 2021 tentang pembelajaran tatap muka tahun 2020/2021 di masa pendemi Covid-19. Sehingga kegiatan UAS di SMP se-Kota Batu masih menggunakan sistem daring.

Bacaan Lainnya

“Selain itu, belum semua guru mendapatkan vaksin. Sehingga sebagian besar masih melakukan ujian dengan sistem daring. Meski beberapa sekolah swasta menggunakan sistem luring dan tidak ada gejolak hingga saat ini,” seru Kabid Pembinaan SMP Dinas Pendidikan Kota Batu, Hariadi.

Ia menuturkan, UAS sendiri telah berjalan sejak 12 April hingga 23 April kedepan. Sedangkan jumlah siswa SMP kelas IX diperkirakan mencapai 1.300. Sehingga tidak memungkinkan untuk melaksanakan UAS luring secara serentak.

Hariadi melanjutkan, sebelum dilakukan Ujian Sekolah (US), pihaknya telah mengumpulkan para guru dari setiap mata pelajaran. Pengumpulan guru itu, dilakukan untuk menyusun kisi-kisi US. Penyusunan kisi-kisi US dilakukan pada 8-9 Maret 2021 lalu.

Dari penyusunan kisi-kisi US, selanjutnya diwujudkan dengan butir-butir soal yang akan digunakan US. Dalam penyusunan butir-butir soal juga dilakukan penyesuaian. Dimana ketika ada butir soal yang sangat sulit, bisa saja tidak dimasukkan.

Sementara itu, untuk kriteria kelulusan siswa, nantinya setiap sekolah yang akan menentukan. Ketentuan itu diambil dari hasil US. Selain itu, akan dilihat berdasarkan nilai-nilai tugas yang telah diberikan sebelumnya. Contohnya seperti tugas portofolio, serta tugas-tugas yang diberikan selama melakukan pembelajaran daring.

“Sekolah swasta yang melakukan sistem luring ini juga dipantau secara ketat. Terlebih, yang melakukan sistem secara konvensional ini memiliki jumlah siswa yang sedikit,” urainya.

Meskipun perbedaan waktu dalam ujian dengan menggunakan sistem luring dan daring berbeda, namun pihaknya berharap UAS sebagai pengganti UN ini bisa berjalan dengan kondusif.

Terpisah, Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Batu, dr. Susana Indahwati membeberkan, vaksinasi bagi guru di Kota Batu hingga saat ini sudah terealisasi 365 orang. Tenaga pendidik yang telah mendapatkan vaksin tersebut, di antaranya guru TPA 90 orang, PAUD / TK 100 orang, SMA 80 orang, SLB 45 orang, SD 25 orang, dan SMP 25 orang.

“Untuk guru sudah 365 orang yang divaksin. Nanti akan dilakukan berkelanjutan dan masih menunggu pengiriman vaksin dari pemerintah pusat, karena stok vaksin habis,” tandasnya. (ws2/rhd)

disclaimer

Pos terkait