Sutiaji Berikan Tiga Evaluasi Pembelajaran Tatap Muka

Walikota meninjau penerapan prokes di halaman depan SMP 6 Kota Malang. (ws1) - Sutiaji Berikan Tiga Evaluasi Pembelajaran Tatap Muka
Walikota meninjau penerapan prokes di halaman depan SMP 6 Kota Malang. (ws1)

Malang, SERU.co.id – Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas resmi dilakukan di beberapa sekolah di Kota Malang. Walikota Malang meninjau langsung penerapan protokol kesehatan (prokes) di sekolah pada hari pertama. Di antaranya di SD Negeri Kauman 1 Malang, SD Muhammadiyah 1 Malang, SMP Negeri 6 Malang, SMP Negeri 3 Malang.

Dari peninjauan itu, Walikota Malang memberikan tiga evaluasi sementara. Seperti di SD Negeri 1 Kauman saat terjadi penumpukan antrian mencuci tangan. Menurutnya, hal itu bisa diatur dengan mengecek suhu terlebih dahulu, kemudian siswa berbaris secara rapi antri cuci tangan. Bisa pula disisi lain diterapkan cuci tangan dulu, kemudian cek suhu.

Bacaan Lainnya

“Nanti mungkin dibalik thermogun dulu, baru cuci tangan dan seterusnya. Tergantung kondisinya,” seru Sutiaji, di halaman SMP 6 Kota Malang, Senin (19/4/2021).

Evaluasi berikutnya, terkait pembelajaran menyanyi atau vokal agar tahu mimiknya. Menurutnya, guru bisa mengajarkan sesuai materi tanpa mengesampingkan prokesnya, seperti memakai face shield. Kalaupun sekolah menyediakan face shield, harus diberi nama siswa agar tidak tertukar satu sama lain.

“Saya sampaikan, tolong kalau ada pembelajaran itu (mengharuskan melihat mimik wajah, red), guru wajib memakai face shield, muridnya juga seperti itu,” beber politikus partai berlambang bintang mercy ini.

Sutiaji memberikan pengarahan kepada para guru di SMP 6 Kota Malang. (ws1)

Masih menurut Sutiaji, evaluasi ketiga terkait menghindari kerumunan. Bagaimana ketika barisan masuk kelas tidak ada kerumunan, ada jeda waktu interval 25 – 30 menit. Saat usai pembelajaran, anak-anak dipastikan sudah siap dijemput dengan orang tua sudah siap diluar. Ketika semua siap, baru diperbolehkan keluar kelas.

Tentunya pekerjaan berat ada di tenaga pendidik harus benar-benar ekstra dalam mengawasi, sekaligus menerapkan prokes di lapangan. Sebab yang perlu diingat, membuat anak merasa aman dan nyaman di sekolah. Pasalnya, sudah lebih dari setahun anak tidak ke sekolah.

“Kalau di sekolah, saya kira ciptakan suasana yang nyaman tidak ada trauma yang berlebihan dan happy ini perlu, supaya lebih baik,” pungkas orang nomor satu di Pemkot Malang ini.

Sementara, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang, Suwarjana mengungkapkan, sore nanti bakal ada evaluasi dari Disdikbud, melihat penerapan prokes dan PTM pertama kali selama pandemi ini.

“Sore hari ini, pengawas akan kita kumpulkan untuk evaluasi. Setiap hari ada evaluasi, utamanya adalah minggu terakhir nanti ada evaluasi,” ungkap Suwarjana, kepada SERU.co.id.

Disebutkannya, kelas 6 SD pekan depan ujian, maka kelas 1 sampai kelas 5 libur sekolah. Terkait persiapan sarana prasarana ujian, semua sekolah negeri dan swasta telah siap. Menggunakan sistem online dengan pelaksanaan di sekolah. Namun, jika ada orang tua yang tidak menghendaki ujian langsung, pihaknya akan memfasilitasi dengan mengirimkan petugas untuk mengawasi di rumah.

“Mohon maaf, dalam tanda kutip ini untuk melihat kejujuran adik-adik kita. Ya nanti akan kami kirimkan petugas ke rumah masing-masing,” pungkasnya. (ws1/rhd)


Baca juga:

Pos terkait