Pasca Banjir Bandang, 9.300 Warga Terdampak Krisis Air

Pendistribusian air portable kepada pelanggan terdampak. (ws2) - Pasca Banjir Bandang, 9.300 Warga Terdampak Krisis Air - Empat Transmisi Besar PDAM Batu Putus,
Pendistribusian air portable kepada pelanggan terdampak. (ws2)
Empat Transmisi Besar PDAM Batu Putus

Betu, SERU.co.id – Peristiwa banjir bandang yang terjadi di Desa Sumber Brantas Kecamatan Bumiaji, Kamis (8/4/2021) lalu, membuat empat transmisi besar saluran air kepada 9300 masyarakat Kota Batu hilang dan terputus. Meski begitu, Perumdam Among Tirto segera mengambil langkah dalam mengatasi krisis air yang terjadi di beberapa titik. Dengan menurunkan 10 unit tandon air portable untuk memenuhi kebutuhan air para pelanggannya.

“Totalnya sekitar 60 persen pelanggan terdampak dari total 16 ribu pelanggan. Dari situ kami turunkan 10 tandon air portable berkapasitas 3000 liter,” tutur Kabag Hubungan Pelanggan Perumdam Among Tirto Kota Batu, Ikhwan Hadi, Senin (12/4/2021).

Bacaan Lainnya

Dijelaskan Bedong, sapaan akrabnya, pihaknya mengerahkan 4 tangki air berkapasitas 5000 liter. Dengan 7 kali operasi tiap harinya, diambilkan dari Sumber Banyuning. Untuk saluran menuju kawasan Kelurahan Desa Pesanggrahan, pihaknya mengalami kehilangan 18 meter pipa besar.

Sedangkan untuk saluran yang menuju kawasan Kelurahan Sisir dan Alun-alun Kota Batu, pihaknya juga harus kehilangan 90 meter pipa besar.  Ditambah untuk saluran yang menuju kawasan Kecamatan Junrejo, pihaknya harus kehilangan 6 meter pipa ditambah dengan 4 titik pipa yang putus.

“Untuk saluran pipa besar yang terakhir, kami kehilangan 13 meter pipa yang menuju kawasan Desa Mojorejo,” urainya.

Oleh sebab itu, sejak Jumat lalu hingga saat ini pihaknya menjalankan tandon air darurat yang ada. Disinggung terkait anggaran perbaikan pipanisasi, setidaknya pembiayaannya akan menghabiskan sekitar Rp70 juta. Sedangkan hingga saat ini, pihaknya terus berupaya melakukan normalisasi. Oleh sebab itu, ia berharap masyarakat bisa bersabar hingga keadaan kembali normal.

“Kami upayakan besok sudah normal kembali. Yang agak susah adalah saluran yang letak geografisnya di bagian atas, tekanan angin dan air harus seimbang,” jelasnya.

Sementara itu, Suwarni, salah satu warga Desa Junrejo pelanggan Perumdam Among Tirto, mengaku cukup terbantu dengan adanya tandon air portable yang didistribusikan.

“Hanya saja bedanya kami harus berbagi. Tapi untuk kebutuhan air tetap terjaga, asalkan kami tidak menggunakannya secara berlebihan,” tandasnya. (ws2/rhd)

disclaimer

Pos terkait