Malang, SERU.co.id – Rencana pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singosari semakin terang. Focus Grup Discussion (FGD) membincang Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Animasi Super dan Pembentukan Rantai Nilai antara Pendidikan Vokasi dan Dunia Kerja bidang Animasi di Indonesia.
Wakil Gubernur Jawa Timur, Dr H Emil Elestianto Dardak BBus MSc mengatakan apresiasi yang setinggi-setingginya kepada Dirjen Vokasi dan Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur yang sudah intens hingga terlaksananya acara ini. Bersama pengembang KEK Singosari sudah mengerucut, dalam waktu dekat akan diwujudkulan sebuah techno park yang fokus animasi.
“Malang ini gudangnya animasi. Ada studio di Surabaya bakal berkantor di Malang. Karya-karya mereka sudah menghiasai di layar kaca dalam maupun mancanegara,” seru Emil Dardak di Bakorwil III Jawa Timur di Malang, Sabtu (10/4/2021).

Pihaknya menuturkan, ada satu harapan adanya pengembangan animasi. Namun harus ada satu klaster dimana industri bertempat disana. Satu permohonan dari industri, menginginkan berdampingan dengan pendidikan vokasi.
“Ini cocok dengan progam Pak Dirjen, dan Bu Khofifah juga. Bagaimana menjemput profesi-profesi masa depan,” ungkap Emil sapaan akrabnya.
Wagub Jatim berharap banyak nantinya bakal mencetak ribuan karya animasi pertahun. Soal standar SMK, dirinya menilai bisa dikatakan stardar mancanegara, seperti karya yang sudah tersebar.
“Pendidikan Vokasi yang berstandar nasional, syukur-syukur internasional kalau dilihat daei karya yang sudah dinikmati oleh berbagai negara,” pungkasnya.
Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Wikan Sakarinto mengatakan, saat ini dunia animasi di Indonesia masih belum berkembang secara maksimal, kurangnya Sumber Daya Manusia (SDM) adalah kendala terbesar dari perkembangan dunia animasi di Indonesia.
Terlebih kebutuhan akan SDM di dunia animasi yang sangat banyak namun SDM nya belum banyak tersedia. Perlu penguatan link and match antara satuan pendidikan vokasi dengan dunia kerja bidang animasi di Indonesia
“Kami berkomitmen untuk selalu mendukung upaya peningkatkan kualitas pembelajaran sekolah menengah kejuruan melalui penyelarasan dan kemitraan strategis dengan dunia usaha/dunia industri,” paparnya.
Salah upaya guna mendukung peningkatan kualitas sekolah menengah kejuruan adalah implementasi Common ASEAN Tourism Curriculum (CATC) yang telah dimulai sejak tahun 2018. Penerapan CATC telah diawali oleh 11 SMK Pilot Project yang harapannya dapat mengimbas kepada seluruh SMK Bidang Pariwisata di Seluruh Indonesia.
“Agar nantinya proses link and match antara satuan pendidikan vokasi dengan dunia kerja dapat berjalan selaras, maka perlu pembentukan justifikasi peran masing-masing baik pihak kementerian, pemerintah daerah selaku pembina SMK dan dunia kerja di seluruh Indonesia,” ungkapnya.
Senada, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur (Kadisdik Prov Jatim), Dr Ir H Wahid Wahyudi MT mengatakan, akan mematangkan dua keterpaduan. Pertama adalah keterpaduan program apa yang akan diprogramkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
“Apa yang akan kami program kan lewat APBD Provinsi Jawa Timur dan apa yang akan diprogramkan oleh Pak David selaku investor pada itu akan membangun.

Kemudian, di Jawa Timur sudah banyak animator-animator itu nanti yang mengkoordinir menjadi satu tempat. Ada beberapa opsi dalam pembangunan SMK tersebut.
Pertama adalah membangun SMK baru, opsi pertama opsi kedua adalah akan membangun kelas-kelas industri di kawasan ini yang merupakan bagian dari SMK yang sudah ada ya piramtu tentunya padi dan itu punya program SMK center of excellent keunggulan
“Nah kalau model yang ini nanti itu menerima programnya lagi, karena ada persyaratan jumlah murid tertentu,” pungkasnya. (ws1/rhd)