Mojokerto, SERU.co.id – Keberhasilan Pemerintah Kota Mojokerto dalam bidang kesehatan masyarakat adalah berhasil menyelesaikan masalah Buang Air Besar Sembarangan (BABS). Hal ini dibuktikan dengan diterimanya sertifikat Open Defication Free (ODF) sejak tahun lalu berdasarkan hasil verifikasi Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur.
Wali kota Mojokerto, Ika Puspitasari kembali menerima penghargaan atas keberhasilan tersebut dari Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Gedung Grahadi, pada Selasa (6/4/2021) malam. Momentum ini bersamaan dengan peringatan Hari Kesehatan International yang pada tahun ini bertema Membangun Dunia yang Lebih Adil dan Lebih Sehat.
Gubernur Jawa Timur menyampaikan bahwa saat ini masih banyak yang belum menggunakan MCK berbasis rumah tangga, untuk itu beliau menyampaikan terimakasih kepada kepala daerah yang telah berhasil untuk medorong Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
“Kepada Bupati/Wali kota agar format PHBS harus dibangun pada Sanitasi Berbasis Total Berbasis Masyarakat (STBM),” katanya.
Dalam kesempatan ini Gubernur Jawa Timur juga menyerahkan penghargaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) serta penghargaan workshop pencegahan perkawinan anak tahun 2021.
Sementara, Wali kota menjelaskan, untuk menciptakan masyarakat yang sehat salah satunya adalah dengan ODF. Dan untuk mencapai Kota Mojokerto yang ODF sudah dilakukan dengan beberapa program. Diantaranya edukasi akan pentingnya jamban sehat melalui kader motivator.
“Membangun sanitasi masyarakat (Sanimas) dan membangun IPAL Komunal di pemukiman padat penduduk,” jelasnya.
Ning Ita juga berharap, prestasi ini menjadi stimulan yang luar biasa bagi semua agar kedepan dapat memperoleh prestasi yang lebih baik, keterbatasan dan hambatan yang dihadapi pada suasana pandemi tidak menjadi sebuah kendala yang berarti jika berikhtiar maksimal dan berupaya secara profesional.
Untuk diketahui, World Health Day atau Hari Kesehatan Dunia dirayakan setiap tahun pada tanggal 7 April. Perayaan ini juga dilakukan untuk menandai didirikannya organisasi kesehatan dunia atau World Health Organization (WHO) pada tahun 1948. Pada 1948, WHO mengadakan Majelis Kesehatan Dunia untuk pertama kalinya. Pada agenda tersebut, majelis memutuskan untuk merayakan 7 April sebagai Hari Kesehatan Dunia yang dirayakan pertama kalinya pada 1950. World Health Day ini setiap tahun memperhatikan topik kesehatan tertentu yang menjadi perhatian orang-orang di seluruh dunia. (mrg)