Lamongan, SERU.co.id – Gubernur Jawa timur Khofifah Indar Parawansa dalam lawatannya ke Kabupaten Lamongan di dampingi oleh Bupati YES, dibuat kagum dengan industri kecil menengah (IKM) Shuttlecock di Desa Sidodadi Kecamatan Lamongan. Minggu (4/4/2021).
Menurut Khofifah industri shuttlecock yang biasanya diproduksi berbasis wilayah tidak punya merek, tapi di Kabupaten Lamongan bahkan mempunyai dua merek.
“Lamongan ini luar biasa karena biasanya industri semacam ini yang berbasis wlayah dan dikerjakan oleh hampir orang satu desa tapi tidak punya merek. Tapi di Lamongan satu produk punya 2 brand, yaitu Mixmax dan LA Cock. Ini adalah hal yang luar biasa,” ungkap Khofifah Gubernur Jawa Timur.
Dalam lawatannya Gubernur Jawa Timur yang bertajuk Gowes Pemulihan Ekonomi ini, Khofifah berharap industri shuttlecock di Lamongan terus terjaga dan semakin maju. Beliau meminta Bupati YES untuk tetus memberikan pendampingan dan penguatan terhadap industri kecil dan menengah semacam ini.
“Ini adalah kegiatan gowes pemulihan ekonomi dimana sudah hampir 80 persen daerah di Jatim yang sudah sisapa. 56,94 atau hampir 57 persen tulang punggung PDRB Jatim adalah sektor UMKM dimana salah satunya adalah IKM dibidang shuttlecock,” imbuh Khofifah.
Pada kesempatan yang sama Bupati YES mengungkapkan, IKM milik Edi Suyanto yang juga Kepala Desa Sidomukti inintelah beroprasi sejak tahun 2005 dan telah mampu menyerap 120 tenaga kerja yang terbagi dalam bekerja di tempat dan dirumah.
“Salah satu IKM di Kabupaten Lamongan yang sudah mulai bergairah lagi yakni IKM shuttlecoock ini. Ini selaras dengan program kita yakni menggahirahkan kembali UMKIM dengan Gerakan #AyoBeliProdukLamongan agar UMKM bangkit dimasa pandemibseperti ini,” ungkap Bupati YES.
Pemilik usaha shuttlecock, Edi Suyanto mengungkapkan bahwa IKM miliknya sudah banyak menggunakan mesin otomatis, termasuk alat penguji produk dengan pemasaran melalui pihak keriga dimana yang besar adalah Jakarta dan Makasar. Edi Suyanto ingin mengembangkan area pemasaran namun masih terkendala sarana penambahan peralatan produksi. (Fiq)