Sempat Grogi, Sutiaji Langsung Giat Usai Vaksin

Sutiaji dan istri sedang divaksin Sinovac. (ist) - Sempat Grogi, Sutiaji Langsung Giat Usai Vaksin
Sutiaji dan istri sedang divaksin Sinovac. (ist)

Malang, SERU.co.id – Walikota Malang Sutiaji bersama sekeluarga menerima Vaksin Sinovac, setelah sebelumnya batal karena terpapar Covid-19. Pada kesempatan tersebut, juga dilaksanakan vaksinasi Covid-19 pada 158 anggota TP PKK Kota Malang.

Walikota Malang menuturkan, pengalaman pertama divaksin awalnya merasa grogi dan deg-degan. Sempat memikirkan kedua anak dan istrinya yang akan divaksin, sehingga tensinya naik. Normalnya sekitar 110, sebelum divaksin 131.

Bacaan Lainnya

“Jujur saya deg-degan, tadi malam mikir bagaimana ya, karena ini kan pertama,” seru Sutiaji, di Gedung Kartini, Selasa (23/3/2021).

Dari pengamatan proses vaksinasi, Walikota Malang beranggapan jarum suntik yang digunakan vaksin akan terasa sakit. Namun setelah dirinya mengalami sendiri, menampik adanya rasa sakit.

“Saya lihat ketika pasien pertama (disuntik) kan tajam ke dalam, saya kira sakit. Ternyata tidak sakit,” terang pria penyuka makanan pedas ini.

Banyaknya agenda kegiatan orang nomor satu di Pemkot Malang ini, membuat Sutiaji tidak melakukan observasi. Langsung bergegas ke Hotel Atria untuk menghadiri acara Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang.

“Mudah-mudahan tidak ada reaksi apa-apa, karena habis ini saya langsung kegiatan,” paparnya.

Sebelumnya, Walikota Malang bersama keluarga diperiksa apakah lolos atau tidak. Salah satunya dilihat d’dimernya. D’dimer adalah gumpalan kecil yang berada di darah, yang berasal dari lapisan protein.

“Biasanya yang terpapar d’dimernya naik, yang meninggal dunia kan sampai 600. Kemarin saya 500, artinya batas maksimal,” ungkapnya.

Sutiaji mengatakan, ia tidak merasakan apa-apa setelah vaksin diberikan, hanya seperti biasa. Tidak ada gejala KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi) yang berarti.

“Hanya sedikit kemeng saat ini. Semoga tidak mengalami efek yang macam-macam, karena setelah ini agenda giat saya juga cukup padat,” serunya.

Terkait vaksinasi untuk masyarakat, ia berpesan agar ikut mensupport dengan mematuhi anjuran bila divaksin. Karena vaksin aman dan bermanfaat bagi kesehatan, tidak ada yang perlu ditakutkan.

“Kalau ada (dijadwalkan) vaksin segera vaksin, jangan ada ketakutan,” harap Sutiaji.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang, dr Husnul Muarif menyatakan, jarak bagi penyintas Covid-19 yang bisa menerima vaksin selama tiga bulan. Walikota sendiri menurutnya, sudah sesuai syarat dan telah dinyatakan negatif melalui PCR. Selain itu, pengecekan dasar kondisi penerima vaksin.

“Pak Wali juga sudah menjalani pemeriksaan dasar terkait kondisinya. Mulai dari fungsi ginjal, pembuluh darah, lalu gula darah asam urat dan kolesterolnya,” tandasnya. (ws1/rhd)

disclaimer

Pos terkait