Malang, SERU.co.id – Kesiapan sekolah negeri di Kabupaten Malang untuk melakukan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tatap muka, membuat Dinas Pendidikan (Dindik) Kabupaten Malang mempercepat target realisasi hal tersebut.
Target mengakhiri pembelajaran daring yang diprediksi akan rampung pada Juli mendatang, akan dipercepat menjadi bulan April.
“Kami targetkan pada 5 April sudah bisa melakukan tatap muka. 90 persen sekolah negeri di Kabupaten Malang sudah menyatakan kesiapannya,” ujar Kadindik Pemkab Malang Rachmat Hardjono, Selasa (23/3/2021).
Ia juga menjelaskan, pihaknya sampai saat ini terus melakukan himbauan kepada sekolah di Kabupaten Malang. Untuk melengkapi fasilitas pencegahan covid-19, sekaligus bentuk keseriusan dalam menaati prokes.
Selain itu, pembatasan jumlah rombongan belajar (rombel) dalam tatap muka nanti, juga harus dibatasi agar tidak terjadi klaster baru di lingkungan sekolah. Terlebih adanya vaksinasi untuk tenaga pendidik menjadi faktor pendukung untuk merealisasikan KBM secara luring.
“Yang menjadi catatan penting, jika ada orang tua yang belum ingin anaknya sekolah tatap muka, maka tidak boleh dipaksa,” tutupnya.
Sementara itu, Kabid Sekolah Menengah Pertama (SMP), Kukuh Subagyo menguraikan, penerapan KBM luring nantinya akan dibuat sistem shift, yakni pagi dan siang. Ia juga merincikan per shiftnya akan diisi 50 persen dari rombel per kelas.
“Jadi kalau misalkan per kelas sekitar 30 siswa, maka hanya 15 siswa saja yang masuk di shift pertama, sisanya masuk shift kedua,” urainya.
Ditanya batasan jam per mata pelajaran, pihaknya mengaku masih akan dirundingkan lagi.
Tak sampai disitu saja, Kukuh juga mengaku dari 340 SMP di Kabupaten Malang hampir semuanya sudah mengaku siap melakukan kegiatan tatap muka.
“Hanya saja kita kembali terbentur oleh peraturan,” katanya.
Terpisah, Plt Ketua DPRD Kabupaten Malang Sodiqul Amin membeberkan, pihaknya juga sudah mendapatkan informasi tentang adanya KBM tatap muka dari Dindik Kabupaten Malang. Kepada awak media, pihaknya mengapresiasi adanya keberanian yang telah dipilih, dikaji dan ditelaah secara matang.
“Ini hanya butuh sosialisasi kepada wali murid, sekolah luring dimasa pandemi covid-19 tentu berbeda dengan sekolah dimasa sebelum pandemi,” papar Amin.
Tak lupa, ia juga mengingatkan agar sekolah tidak lupa untuk melakukan pendataan pada peserta didik dan tenaga pendidik yang komorbid agar bisa termonitor.
“Insyaallah DPRD juga ikut mendampingi,” tandasnya. (ws2/rhd)