Rekayasa Lalin Pelebaran Muka Jembatan Kedungkandang, Begini Penjelasan Dishub dan Pj Sekda

Lokasi muka Jembatan Kedungkandang yang mulai dikerjakan. (ws1) - Rekayasa Lalin Pelebaran Muka Jembatan Kedungkandang, Begini Penjelasan Dishub dan Pj Sekda
Lokasi muka Jembatan Kedungkandang yang mulai dikerjakan. (ws1)

Malang, SERU.co.id – Kemacetan masih terjadi di pertigaan yang mempertemukan Jalan Ki Ageng Gribig, Jalan Muharto dan Mayjen Sungkono. Rencananya akan dilakukan rekayasa lalu lintas setelah pembangunan pelebaran sisi samping Jembatan Kedungkandang selesai.

Kasi Rekayasa Dan Keselamatan Dishub, Heriono mengatakan, rekayasa masih dalam rencana, belum dipastikan bagaimana alurnya. Yang pasti proses pembangunan sedang berlangsung di muka jembatan.

Bacaan Lainnya

“Dari arah utara (Jalan Ki Ageng Gribig) nanti melewati bawah untuk kendaraan kecil. Rencananya begitu, tapi tidak tahu nanti bagaimana,” seru Heriono, Sabtu (20/3/2021).

Untuk lebih detailnya, pihaknya belum bisa memastikan. Semua rencana tersebut intinya, agar bagaimana arus kendaraan tidak ada lagi penumpukan. Hingga diharapkan arus lalin di simpang tiga Jembatan Kedungkandang lancar.

“Dari arah utara, Polsek turun ke bawah, melingkar, lalu lewat bawah seperti jembatan yang lama muncul lagi seperti di selatan. Tapi itu belum dibahas,” pungkasnya.

Senada, Pj Sekretaris Kota Malang, Hadi Santoso mengungkapkan, sudah merencanakan jika dari Jalan Muharto ke Jalan Ki Ageng Gribig  tinggal belok kiri saja. Sedangkan rekayasa dari arah Ki Ageng Gribig ke Muharto bakal dibuatkan u turn.

Pj Sekda Kota Malang jelaskan sekilas rencana pembangunan mulut jalan Jembatan Kedungkandang. (ws1)

“Memang yang saya desainkan nanti agak ke utara sedikit. Kemudian dibuatkan U turn disitu, di lapangan mas. U turn disitu agar tidak crowded saja,” ungkap Hadi Santoso.

Merespon kemacetan yang terjadi di ujung utara jembatan, pihaknya membuat pelebaran jalan di muka Jembatan Kedungkandang. Sehingga penumpukan akan diminimalisir sedemikian rupa.

“Pasti ada pelebaran, kalau mau lurus nanti ambil jalur kiri, atau yang lurus tetap ditengah kalau mau u turn jalur kiri baru belok,” ujarnya.

Pihaknya menghimbau apapun keputusannya, tetap mematuhi rambu-rambu kelas jalan. Untuk itu, masih menunggu kebijakan bersama Dinas Perhubungan Kota Malang.

“Kalau yang di Muharto itu kelas dua, monggo lah kalau nanti mau darurat kelas satu dengan kebijakan Dishub. Tapi kekuatan Jembatan Muharto dengan yang barat dan timur kan masih kelas dua,” bebernya.

Realisasinya sendiri, Soni sapaan akrabnya mengatakan, belum tahu pasti. Sementara penggunaan pendanaan melalui Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan.

“Doakan PADnya besar, APBD perubahan kita usulkan disana. Kalau pelebaran di mulut jembatan sudah dikerjakan,” pungkasnya. (ws1/rhd)

Pos terkait