Malang, SERU.co.id – Berbagai terobosan dilakukan dalam membangkitkan perekonomian saat pandemi, khususnya UMKM. Salah satunya teknik electroforming, yang dinilai mampu meningkatkan nilai produk kerajinan kriya dari bahan limbah. Hal ini memiliki andil mendorong pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kota Malang, agar mampu bersaing di pasar global.
Menurut Walikota Sutiaji, kreativitas masyarakat dalam mengolah produk kerajinan agar bernilai lebih menjadi penting. Kegiatan ini merupakan bentuk fasilitasi Pemerintah Kota (Pemkot) Malang dalam memberikan literasi kepada pelaku UMKM. Agar mampu meningkatkan keterampilan dan inovasi produk kriya.
“Seperti aksesoris dengan teknik electroforming, mampu mengembangkan potensi kerajinan dari bahan limbah menjadi produk dengan nilai lebih. Yang harus kita lakukan adalah kita harus selalu mempunyai kreatifitas yang luar biasa,” ujar Walikota Sutiaji, didampingi oleh Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Malang, Widayati Sutiaji, dalam Workshop Teknis Industri Kreatif Subsektor Kerajinan Electroforming, di Ballroom Ijen Suites Resort and Convention Malang, Senin (22/2/2021).
Dalam kegiatan yang dilaksanakan selama dua hari dan diikuti oleh 30 pelaku UMKM di Kota Malang. Walikota Sutiaji mengapresiasi teknik electroformingn sebagai alternatif metode pelapisan dengan tampilan logam yang diaplikasikan pada produk kerajinan dengan material non logam atau bahan-bahan natural.
“Ketika kita diharuskan memasuki pasar global, maka apa saja harus memiliki keunggulan. Seperti bahan-bahan daur ulang atau limbah yang asalnya tidak memiliki nilai menjadi bernilai. Seperti daun, tangkai ranting dan batang yang mestinya dibuang bisa jadi bermakna,” apresiasi Sutiaji.

Menurutnya, teknik electroforming mampu meningkatkan kualitas produk kerajinan aksesoris yang dibuat. Sehingga harga yang dipasarkan mampu bersaing secara global. Terlebih ekonomi kreatif menjadi primadona Indonesia.
“Harapannya nanti tidak hanya harga, namun juga kualitasnya mampu bersaing di pasar global. Selanjutnya 30 pelaku UMKM ini, minimal bisa mensupport dan mentransfer knowledge serta skill kepada UMKM dibawahnya,” pungkas Walikota Sutiaji.
Sejalan dengan itu, Ketua Dekranasda Kota Malang, Widayati Sutiaji mengungkapkan, pihaknya mendukung potensi UMKM kerajinan di Kota Malang. Pelatihan-pelatihan seperti ini harus dikuatkan lagi.
“Alhamdulillah, Dekranasda sudah memiliki showroom gabung dengan Rumah Solusi di Kota Malang, jadi kita mempunyai showroom untuk bisa membantu mendisplay, memasarkan, barang-barang kerajinan dari produk UMKM di Kota Malang,” ujarnya, yang telah merangkul lebih dari 600 UMKM di Kota Malang.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Malang, Wahyu Setianto mengungkapkan, tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan ketrampilan dan inovasi produk kriya, khususnya aksesoris dengan teknik elektroforming,
“Selain itu, mengembangkan potensi kerajinan dan menimbang produk dengan nilai tinggi. Serta memberdayakan industri dan peran serta masyarakat, khususnya IKM, kerajinan dan aksesoris,” ungkapnya. (ws1/rhd)