Jakarta, SERU.co.id – Unggahan bernada rasial atau rasisme oleh politikus Partai Hanura Ambroncius Nababan terhadap mantan Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai berujung terhadap tuntutan hukum. Ambroncius mengunggah foto Pigai disandingkan dengan gorila di media sosial miliknya.
“Edodoeee pace. Vaksin ko bukan sinovac pace tapi ko pu sodara bilang vaksin rabies,” tulis Ambroncius, Minggu (24/1/2021).
Unggahan tersebut menuai berbagai kecaman. Pigai menanggapi unggahan Ambroncius dengan sebuah cuitan di Twitter yang berisi gambaran rasisme terhadap orang Papua. Ia juga menyebut akun Menteri Pertahanan Amerika Serikat Lloyd Austin.
“Aku bangga padamu, mr @Lloydah orang kulit hitam Afrika-Amerika paling kuat di dunia. Kami telah melawan rasisme kolektif (negara) Indonesia terhadap orang kulit hitam Melanesia Afrika (Papua) lebih dari 50 tahun. Penyiksaan, pembunuhan & genosida perlahan. Kami butuh perhatian,” tulis Pigai.
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD juga turut berkomentar. Menurutnya, unggahan Ambroncius itu tidak tepat. Mahfud mengatakan, jika Ambroncius tidak setuju dengan pendapat orang lain, sebaiknya diam dan tidak mencela.
“Kalau Anda tak suka dgn statement atau tudingan seseorang yg Anda anggap ngaco, tak usahlah menghinanya dgn cacian atau gambar hewan. Diamkan sj. Ada ungkapan, ‘tarkul jawaab alal jaahil jawaabun’, Tdk menjawab statement atau tudingan org dungu adalah jawaban thd org dungu tsb,” tulis Mahfud di akun Twitter-nya.
Akibat unggahannya, Ambrocius dilaporkan ke Polda Papua. Laporan tersebut kemudian diambil alih oleh Bareskrim Polri.
“Kasus masih dan sedang ditangani oleh Bareskrim,” ujar Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono, Selasa (26/1/2021) dikutip dari Detik.com.
Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri telah memanggil Ambroncius pada Senin (25/1/2021). Saat ditemui awak media, Ambroncius meminta maaf kepada Pigai dan masyarakat Papua atas unggahannya yang dinilai rasial.
“Saya meminta maaf kepada Saudara Natalius Pigai dan masyarakat Papua. Mungkin ada yang tersinggung dan menganggap saya menghina masyarakat luas, apalagi melakukan rasis,” ujar Ambroncius.
Ambroncius mengatakan, ia tidak melakukan tindakan rasis kepada masyarakat Papua, melainkan hanya kepada Pigai saja. Kendati telah meminta maaf, laporan terhadap dirinya tetap akan diproses. (hma/rhd)