Tinjau Korban Longsor, Wali Kota Sesalkan Pembangunan di Bibir Sungai

Sutiaji kunjungi warga dan keluarga korban terdampak. (rhd) - Tinjau Korban Longsor, Wali Kota Sesalkan Pembangunan di Bibir Sungai
Sutiaji kunjungi warga dan keluarga korban terdampak. (rhd)

Malang, SERU.co.id – Walikota Malang Sutiaji langsung melihat kondisi tanah longsor di Perumahaan Griya Sulfat Inside (GSI), hingga menyebabkan hilangnya Roland Sumarna (40) yang diduga terseret arus Sungai Bango di Kota Malang, Selasa (19/1/2021).

Selanjutnya, Sutiaji menemui 4 KK korban penghuni terdampak dan memberikan bantuan untuk meringankan sedikit beban yang dialami warga. Sutiaji juga memohon doa kepada semuanya, agar korban segera ditemukan.

Bacaan Lainnya

“Tadi kita lihat dari sisi selatan dan sisi timur. Memang ini kejadian yang luar biasa, hujan cukup lebat dan lama. Sehingga debit luapan air yang ada menyebabkan (longsor) itu,” seru Sutiaji, kepada awak media.

Halaman depan rumah tergerus hingga longsor. (rhd) - Tinjau Korban Longsor, Wali Kota Sesalkan Pembangunan di Bibir Sungai
Halaman depan rumah tergerus hingga longsor. (rhd)

Sebelumnya, Roland, warga GSI Kavling 10, Jalan Sadang, RT 9, RW 18, Kelurahan Bunulrejo, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, menjadi korban tanah longsor di halaman rumahnya, Senin (18/1/2021) sekitar pukul 17.30. Pengakuan saksi, korban membersihkan gorong-gorong. Tetiba tanah longsor dan naas korban juga terseret longsor.

“Ada empat KK terdampak. Tiga keluarga mengungsi di rumah Pak RT, satunya di rumah orangtuanya di Sawojajar. Tentu akan kami berikan santunan. Nanti Dinsos dan BPBD yang insyaallah akan memberikan bantuan pada keluarga,” janjinya.

Walikota juga menyoroti lokasi yang berdekatan aliran sungai. Terlebih kondisi plengsengan yang vertikal dengan kemiringan yang curam. Jika perijinan dan pelaksanaan pembangunan taat pada aturan. Insyaallah tidak ada bangunan yang berdiri pada wilayah-wilayah yang seharusnya tidak boleh didirikan bangunan.

“Untuk para pengembang, bukan hanya kasus-kasus yang disini saja. Semua pengembang tolong sekali lagi memperhatikan keselamatan masyarakat, keselamatan bagi yang menghuni di sini. Jangan asal membangun,” tegas pria penyuka makanan pedas ini.

Menurutnya, pendirian bangunan itu banyak dikelola oleh seorang profesional atau pengembang Real Estate. Harapan Pemkot Malang, bangunan tidak asal dibuat hunian dan dibangun di bibir sungai. Sehingga nantinya akan dilakukan penertiban.

Sementara itu, BPBD, TNI/Polri, Basarnas dan Tim SAR Kota Malang turun dengan backup personel tim Basarnas Jawa Timur. Mereka melakukan pencarian dan penelusuran Roland Sumarno, dengan pemetaan empat titik sepanjang aliran Sungai Bango, Selasa (19/1/2021).

“Total saat ini ada sekitar 126 personel gabungan yang melibatkan BPBD, TNI/Polri, Basarnas dan dari Tim SAR,” ucap Alie Mulyanto Kepala BPBD Kota Malang, Selasa (19/1/2021).

Sementara itu, Koordinator lapangan Basarnas Jatim, Ainul Makhdi mengaku, pihaknya melakukan pencarian korban dengan menerjunkan 4 SRU (SAR Unit, red), dengan 8 personel tiap SRU.

“Setelah apel pukul 08.30, kami turun dengan 4 rute pencarian. SRU pertama dari jembatan Bunul naik ke TKM, kurang lebih radius 1 km. Selanjutnya SRU dua dari Ranu Grati turun ke jembatan Muharto radius 3,5 km. SRU ketiga dari jembatan Muharto sampai jembatan Gadang radius 2,5 km. SRU keempat dari Gadang sampai Lowokdoro radius 2,5 km,” bebernya. (ws1/rhd)

disclaimer

Pos terkait